Senin, 07 Juli 2025
Menu

Kominfo Optimis Bisa Naikan Kecepatan Akses Internet tapi…

Redaksi
Staf ahli Kominfo memberi keterangan tentang perkembangan internet di Indonesia di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 26/4/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Staf ahli Kominfo memberi keterangan tentang perkembangan internet di Indonesia di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 26/4/2024 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Staf Ahli Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Mochamad Hadiyana mengatakan, optimis Indonesia bisa menaikan kecepatan akses internet.

Hadi mengaku usaha percepatan akses internet bukan untuk mengejar peringkat sebagai negara yang memiliki broadband acces yang baik, namun lebih kepada mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi.

“Kalau saya enggak concern ke peringkatnya ya, tapi lebih kepada kecepatannya agar bisa memperlancar dalam berkomunikasi gitu,” katanya kepada wartawan di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 26/4/2024.

“Kalau saya optimis Indonesia bisa menambah kecepatan broadband-nya, tetapi tidak harus lah untuk menjadi ranking tercepat 1, 2, 3, atau 5 di dunia,” terangnya.

Tak muluk-muluk, Hadi mengungkapkan peningkatan broadband Indonesia hanya perlu dinaikan sesuai dengan kebutuhan.

“Kita (naiknya) sesuai kebutuhan saja, mungkin mencapai taraf seperti 100mbps lah ya, tapi itu pun perlu upaya yang luar biasa berat, makanya perlu kerja sama dari pemerintah, institusi, dan juga masyarakat. Minimal di-clusterkan dulu berdasarkan kota begitu,” ungkapnya.

Berkaca pada negara tetangga seperti Korea, hingga Singapura, Hadi berharap setidaknya Indonesia memiliki kemajuan yang signifikan dalam peningkatan broadband acces setiap tahunnya.

Kendati begitu, usaha ini memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Hadi menjelaskan, pemerataan peningkatan akses internet di Indonesia dibayangi oleh beberapa faktor, di antaranya letak geografis.

Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dengan jarak yang berjauhan dan dipisahkan oleh lautan luas menjadi salah satu sulitnya pemerataan akses internet.

“Kita memang tidak bisa dibandingkan dari sisi geografis kalau Korea kan wilayahnya kecil, dan pulaunya juga sedikit sekali dan tidak jauh. Berbeda dengan Indonesia yang pulaunya sangat banyak, jarak pulau satu dengan yang lain juga jauh dan dipisahkan oleh lautan, karena itu tentunya kita butuh effort teknis misalnya dari jaringan optiknya gitu,” terangnya.

Selain faktor geografis, Staf Ahli Menteri (SAM) Kominfo Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, R. Wijaya Kusumawardhana juga mengungkapkan faktor lainnya.

Menurut Wijaya, faktor demografi juga memengaruhi peningkatan broadband acces. Ia mengatakan semakin banyak populasi yang menggunakan, maka akses tersebut semakin lambat atau menurun.

“Selain geografis, kendala dalam meningkatkan kecepatan broadband pada demografi atau populasinya,” ungkapnya.*

Laporan Novia Suhari