Senin, 03 November 2025
Menu

PDIP Diprediksi Kembali Kuasai DPR RI 2024-2029

Redaksi
Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri di hari ulang tahun (HUT) ke-51 PDIP | YouTube PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri di hari ulang tahun (HUT) ke-51 PDIP | YouTube PDI Perjuangan
Bagikan:

FORUM KEADILANPDIP unggul sebagai partai politik (parpol) dengan perolehan suara tertinggi di Pileg 2024. Partai itu mendapatkan sekitar 12.610.378 atau 16,39 persen suara. Posisi itu disusul Golkar yang menjadi parpol dengan perolehan suara tertinggi kedua dengan meraih 11.581.468 atau 15,05 persen suara.

Lalu, siapa yang akan menguasai DPR 2024-2029? Pada Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), kursi ketua DPR ditentukan dari perolehan kursi terbanyak parpol di parlemen. Pada Pasal 427D ayat 1 huruf b UU MD3 mengatakan, ketua DPR berasal dari parpol yang memperoleh kursi terbanyak pertama di DPR RI.

Berdasarkan UU MD3 tersebut, Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli mengatakan, berdasarkan perolehan suara tersebut, PDIP berkemungkinan besar kembali memimpin DPR tahun 2024-2029. Namun, kemungkinan itu bisa berubah jika UU MD3 direvisi.

“Kemungkinan besar PDIP kembali menjadi ketua DPR, jika UU MD3 tidak diubah. Siapa orangnya, ya yang menentukan nanti ibu Megawati (Soekarnoputri) sebagai Ketua Umum PDIP, karena beliau yang mempunyai hak prerogatif untuk memilih kadernya sebagai Ketua DPR,” katanya kepada Forum Keadilan, Jumat, 19/4/2024.

Lili mengungkapkan, sebagai Presiden terpilih Prabowo Subianto menginginkan PDIP masuk di koalisi pemerintahan. Hal itu terlihat dari beberapa rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati dengan agenda mengajak bergabung dalam pemerintahan.

“Saya pribadi kalau bisa PDIP tetap mengambil posisi di luar pemerintahan untuk menjadi penyeimbang dan melakukan kontrol pada pemerintah,” jelasnya.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro juga sependapat bahwa PDIP akan kembali menjadi penguasa kursi ketua DPR. Tetapi, antara PDIP atau Golkar yang memimpin, akan terlihat setelah keluarnya hasil sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin 22 April mendatang.

“Bisa dilihat setelah putusan MK, Senin depan. Tapi kan di samping itu juga diperlukan koalisi parpol untuk dominasi di parlemen,” jelasnya.

Sehingga, kekuatan kompromi antar fraksi yang bergabung di satu koalisi juga turut menentukan siapa yang akan menjadi ketua DPR RI. Menurut Agung, PDIP saat ini sedang mempertimbangkan masuk koalisi pemerintahan atau tidak.

Meski saat ini PDIP masih seperti berdiri dua kaki, Agung menyebut, ada beberapa pertimbangan PDIP menyetujui ajakan Prabowo. Yakni, Megawati dan Prabowo memiliki latar belakang kedekatan hubungan yang bagus. Namun, di sisi lain adanya Gibran Rakabuming Raka juga menjadi penghalang PDIP bergabung di pemerintahan.

“Ada hubungan antara Gibran dan Megawati yang belum selesai. Mega ini kan seperti guardian politic-nya kita, dia idealis bahwa kalau kalah ya harus di luar. Tapi politik kita cair, semuanya bisa terjadi,” tutupnya.*

Laporan Merinda Faradianti