Minggu, 03 Agustus 2025
Menu

Dituduh Hina Jokowi, Hasto Semprot Noel: Datangi Ranting PDIP Suatu Kehormatan

Redaksi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18/4/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18/4/2024 | M. Hafid/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menjawab tudingan Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel, yang menyebut Hasto telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena harus datang ke ranting partai dulu sebelum ketemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hasto menilai, Noel tidak paham dengan jalur politik di PDIP. Menurut Hasto, datang ke ranting partai bukan suatu penghinaan, justru jadi suatu kehormatan.

“Noel enggak tahu. Bertemu anak ranting PDI Perjuangan itu sumber kekuasaan dari yang namanya ketua umum, DPP PDI Perjuangan itu berasal dari anak ranting itu suatu kehormatan, Noel tidak tahu ya,” kata Hasto saat konferensi pers di kawasangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 18/4/2024.

Menurut Hasto, ranting partai menjadi benteng bagi Megawati termasuk dalam menjaga masa depan PDIP. Mereka lanjut Hasto, sangat menghormati Megawati karena memiliki sikap kenegarawanan.

“Noel kan enggak tahu bahwa ibu Mega memiliki sikap kenegarawanan. Apa perlu saya bacakan komentar dari ranting-ranting, boleh dicek mereka menjadi benteng bagi ibu Megawati dan benteng dalam menjaga masa depan kita,” ujarnya.

Hasto tidak menjawab pertanyaan bahwa dirinya menjadi penghambat pertemuan antara Jokowi dengan Megawati. Justru dia hanya menyebut PDIP sudah mencetak banyak pemimpin yang berlatar belakang masyarakat biasa, karena partai berlambang banteng itu menyediakan sekolah partai bagi mereka.

“Begitu banyak dari kalangan rakyat biasa yang bisa menjadi kepala daerah termasuk Pak Jokowi ketika belum berubah,” tuturnya.

Sebelumnya, Noel menuding Hasto telah menghina Jokowi karena untuk bertemu Megawati saja harus ada syarat, salah satunya mendatangi ranting partai dahulu.

Problem-nya kan harus pakai syarat lah, pakai apa lah, belum nanti Pak Jokowi mau ketemu Bu Mega harus ranting dulu apa lah, kan ngawur itu kan bentuk penghinaan terhadap kadernya sendiri,” kata Noel.

Menurut Noel, langkah Hasto tersebut justru telah merusak kesan PDIP sebagai partai terbesar di Indonesia.

Selain itu, sikap Hasto tersebut tidak elegan. Bahkan dia menyebut Hasto mesti ikut pengkaderan partai politik lagi, sehingga menjadi kader partai yang baik.

“Hasto perlu mendapatkan pengkaderan sebagai seorang kader partai politik. Dia perlu memahami bagaimana sikap seorang kader partai politik yang baik, bersikap positif, dan mengutamakan persatuan bangsa,” pungkasnya.

Laporan M. Hafid