Sri Mulyani Tutup Paparan di MK dengan Mengutip Peribahasa Jawa dan Ayat Al-Quran

FORUM KEADILAN – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah menyampaikan pemaparannya di sidang sengketa hasil Pilpres 2024 dan saat menutup pemaparannya, ia mengutip peribahasa Jawa dan ayat Al-Qur’an.
“Di dalam mencapai cita-cita bersama yaitu terwujudnya gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo,” ucap Sri Mulyani dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat, 5/4/2024.
Diketahui, gemah ripah loh jinawi adalah peribahasa Jawa yang di dalam KBBI diartikan sebagai sebuah ungkapan untuk menggambarkan kondisi kekayaan alam yang berlimpah; tentram dan makmur serta sangat subuh tanahnya.
Lalu, Sri Mulyani juga mengutip sebagian dari ayat Al-Qur’an, tepat ayat 15 pada Surat Saba’, yaitu baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur. Makna dari ayat adalah sebuah negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
“Baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur, negeri yang damai adil, makmur dan sejahtera,” tuturnya.
Diketahui, Hari ini Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang sengketa hasil Pilpres dengan agenda mendengarkan keterangan dari empat menteri Kabinet Indonesia Maju dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Adapun keempat menteri tersebut ialah menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; dan, Menteri Sosial, Tri Rismaharini.*