Hasto Ibaratkan Gibran dengan Sopir Truk yang Kecelakaan di GT Halim

FORUM KEADILAN – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol (GT) Halim.
Ia memandang, keduanya sama-sama belum cukup umur dalam menjalani masalah.
Dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ Hasto mulanya membahas soal supremasi hukum yang kian luntur ditambah karena pencalonan Gibran sebagai wakil presiden yang menentang batas usia capres-cawapres.
Hasto menilai, Gibran belum cukup umur dan mengibaratkan seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan karena baru berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM.
“Kemarin beberapa waktu lalu ada kecelakaan seorang anak usia 17 tahun, sopir truk ternyata SIM dia tidak punya, kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi, hanya gara-gara menyenggol satu mobil dia lari karena kedewasaannya belum tercapai. Lalu menabrak dan mengena mobil lainnya,” kata Hasto, Sabtu, 30/3/2024.
Hal itu, kata Hasto, ketika hanya berorientasi pada hasil sehingga jika mengemban jabatan tertentu tanpa sikap kedewasaan yang belum tercapai akan berbahaya.
“Ini sebagai contoh di mana ketika orang hanya berorientasi pada hasil. Proses usia itu diabaikan maka ini juga berbahaya karena kedewasaan di dalam mengemban jabatan-jabatan tertentu, untuk sopir truk saja itu berbahaya,” lanjutnya.
Apalagi mengemban satu tanggung jawab mengelola negara dengan problematika yang kompleks. Karena umur Gibran yang dinilai belum mencukupi, Hasto menyebut sesuatu yang tidak ideal hanya akan menciptakan kerusakan.
“Kemudian di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi,” singgungnya.*