FORUM KEADILAN – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebut, perempuan sebagai pihak yang kerap berlama-lama di toilet rest area jalan tol.
Menurut Muhadjir, kondisi itu yang mengakibatkan banyaknya antrean di ruas jalan tol dan pintu masuk rest area, terlebih saat musim mudik lebaran.
“Sekarang ini lagi kita simulasikan fasilitas-fasilitas tambahan terutama untuk toilet, dan toilet ini yang akan diperbanyak adalah toilet untuk perempuan,” kata Muhadjir usai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Ketupat 2024 di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin, 25/3/2024.
Setiap musim mudik, kata Muhadjir, selalu terjadi antrean panjang. Dia pun berharap agar situasi tersebut tidak terulang lagi setelah adanya penambahan toilet bagi perempuan.
Muhadjir juga mengatakan, pemudik hanya dibatasi maksimal 30 menit untuk bisa beristirahat di rest area. Tapi, menurutnya, akan lebih bagus jika beristirahat kurang dari 30 menit.
“Segera meninggalkan rest area setelah terpenuhi keperluannya dan istirahat cukup, jangan berlama-lama di rest area, karena yang nunggu, yang akan masuk juga berdesak-desakan,” ujarnya.
Selain itu, Muhadjir menyampaikan bahwa arus mudik Idul Fitri 2024 diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 5 hingga 8 April 2024 atau dua hari sebelum lebaran.
“Kemudian Idul Fitri hampir bisa dipastikan jatuh tanggal 10 April 2024,” ungkapnya.
Sementara arus balik, kata Muhadjir, diperkirakan akan terjadi pada 13 sampai 16 April 2024.
Menurut Muhadjir, jumlah pemudik pada tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan sebanyak 50 persen atau sekitar 193 juta dibanding tahun lalu.
Polri juga menyiapkan posko selama arus mudik dan arus balik sebanyak 55784. Dari jumlah tersebut dibagi ke beberapa pos, seperti pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos pelayanan terpadu.
“Posko-posko nanti ini akan dilengkapi dengan satuan-satuan di luar polri, ada dari Kementerian Kesehatan, Basarnas, dan BNPB dan tentu saja juga petugas-petugas di posko daerah,” pungkasnya.*
Laporan M. Hafid
