Rabu, 16 Juli 2025
Menu

DK PBB Gagal Lagi Sepekati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Redaksi
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) | Ist
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Resolusi mengenai gencatan senjata di Gaza kembali gagal disepakati di Dewan Keamanan PBB, setelah diveto oleh Rusia dan Cina.

Resolusi ini diusulkan oleh Amerika Serikat (AS) yang menyerukan gencatan senjata segara dan berkelanjutan selama enam pekan, bertujuan melindungi warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

“Mayoritas anggota dewan mendukung resolusi ini, namun sayangnya Rusia dan China memutuskan untuk menggunakan hak vetonya,” ujar Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dilansir AFP.

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, sebelumnya meminta kepada para anggota untuk tidak memberikan suara yang mendukung resolusi.

Ia mengatakan bahwa resolusi usulan AS tersebut “sangat dipolitisasi”, dan hanya akan memberikan lampu hijau bagi Israel agar dapat melancarkan operasi di Rafah, Selatan, Gaza.

“Ini (resolusi) akan membebaskan tangan Israel dan mengakibatkan seluruh Gaza dan penduduknya harus menghadapi kehancuran atau pengusiran,” jelas Nebenzia.

Lalu, Dubes China untuk PBB Zhang Jun mengatakan bahwa rancangan resolusi yang diajukan AS tidak berimbang.

“Rancangan (resolusi) AS menetapkan syarat untuk gencatan senjata, yang tidak berbeda dengan memberi lampu hijau untuk melanjutkan pembunuhan, yang tidak dapat diterima,” beber Zhang Jun.

Menurut Zhang, jika AS serius soal gencatan senjata, maka mereka tidak bakal memveto beberapa resolusi di DK PBB sebelumnya.

Dubes Nebenzia mengatakan bahwa beberapa anggota tidak tetap DK PBB sudah menyusun resolusi alternatif, yang ia sebut sebagai dokumen berimbang.

Duta Besar China untuk PBB menyebutkan Beijing akan menyetujui resolusi alternatif itu dan bahkan Thomas-Greenfield mengatakan langkah tersebut gagal.

“Dalam bentuknya yang sekarang, dokumen tersebut gagal mendukung diplomasi di kawasan. Lebih buruk lagi, hal ini justru bisa memberi Hamas alasan untuk meninggalkan kesepakatan yang ada,” kata Thomas.

Seseorang diplomat di DK PBB mengatakan resolusi yang dirancang oleh 10 anggota tidak tetap Dewan Keamanan di bawah Koordinasi Mozambik, bisa diajukan untuk pemungutan suara secepatnya pada Jumat, 22/3/2024 sore waktu setempat.

Rancangan resolusi alternatif tersebut menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan dan pembebasan semua sandera hingga menekankan perlunya memperluas aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Selama agresi Israel ke Palestina, AS sudah menggunakan hak vetonya terhadap tiga draf resolusi, dua di antaranya adalah menuntut gencatan senjata segara.

Hingga pada saat ini jumlah korban tewas yang diakibatkan genosida Israel telah mencapai hampir 32 ribu orang dan lebih dari separuh korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.*