FORUM KEADILAN – Muncul dugaan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi kuat untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) setelah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI fraksi Golkar Ridwan Hisjam menilai, Jokowi telah memperhatikan dan memiliki konsentrasi khusus terhadap Golkar. Hal itu juga dianggap bahwa Jokowi memiliki visioner seperti mantan Ketua Umum Golkar terdahulu, Soeharto.
Hal itu diungkapnya dalam program Politik Taktis (Poltak) Forum Keadilan bersama Rio Capella dan Poempida Hidayatullah pada Jumat, 15/3/2024.
“Kita melihat Pak Jokowi ini adalah pemimpin yang punya jangkauan panjang ke depan seperti Pak Harto. Ia punya visioner, tahapan pemilu namanya pelita, sampai lima pelita. Saya bilang Jokowi juga karena terang-terangan dia pakai dasi kuning, datang bolak-balik ke acara Golkar. Lalu, pada waktu ada ribut-ribut bulan Juli lalu Jokowi konferensi pers di Halim Perdana Kusuma mau berangkat ke Jepang. Kalau mau ada Munas (Musyawarah Nasional) silakan, mau yang memilih dan dipilih,” katanya.
Ridwan memandang, bagi dirinya sebagai kader dari Golkar, sudah semestinya dipimpin penguasa besar. Dengan demikian dirinya juga mencontohkan dengan kepemimpinan Akbar Tanjung terhadap Golkar.
“Kalau buat orang-orang Golkar yang semacam saya, yang sudah termasuk kader senior biasanya karena yang namanya Golkar ini selalu dipimpin oleh penguasa besar,” ujarnya.
Ridwan menuturkan bahwa pada masa kepemimpinan Airlangga masih belum menunjukan prestasi terbaiknya. Pasalnya, pemenangan Pemilu 2024 bukan lah hasil dari kinerja Airlangga melainkan para calon legislatif (caleg) dan peran Jokowi.
“Airlangga ini apa prestasinya? Menang Pemilu, bukan Airlangga yang kerja? beda dengan Akbar Tanjung keliling dia sekali-sekali, ini yang kerja adalah para caleg-caleg dan Jokowi,” tutupnya.*
Laporan Ari Kurniansyah
