Jumat, 18 Juli 2025
Menu

Unggul di Jakarta, PKS Belum Siapkan Nama untuk Pilkada

Redaksi
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini. I dok. PKS
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini. I dok. PKS
Bagikan:

FORUM KEADILAN – PKS memperoleh suara banyak dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg) DPRD DKI pada Pemilu 2024. Namun, hingga saat ini PKS mengaku belum menentukan siapa nama yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta nanti.

Sebagaimana diketahui, PKS memperoleh suara terbanyak di DPRD DKI Jakarta dengan jumlah sebanyak 1.012.028 suara atau 16,68 persen. Mereka berhasil mengungguli PDIP yang punya suara sebanyak 850.174 suara atau 14,01 persen, dan Gerindra dengan jumlah suara sebanyak 728.297 atau 12 persen.

Sementara itu, Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin mengatakan, bahwa PKS juga unggul di Pileg DPR wilayah DKI Jakarta. Informasi ini, kata dia, diperoleh dari Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dari Kabupaten/Kota dalam Wilayah Provinsi dengan form Model D Hasil Prov-DPR.

“Pertama tentunya kami mengucapkan syukur Alhamdulillah yang telah mendapatkan amanah yang begitu besar dari warga Jakarta untuk DPR RI sebesar 1.143.912 suara atau 19,01 persen dari 6.016.877 suara sah,” kata Khoirudin dalam keterangan resminya, Selasa 12/2/2024

Dalam perolehan suara di Pilpres 2024, calon yang diusung PKS yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) juga hanya kalah tipis dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Prabowo-Gibran mendapat 2.692.011 suara, sedangkan AMIN meraih 2.653.762 suara.

Meskipun suaranya kuat di DKI Jakarta, namun begitu PKS belum menentukan siapa nama yang akan diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta dalam Pilkada 2024 nantinya.

“Masih dijaring dan disaring,” kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini kepada Forum Keadilan, Senin 12/3/2024.

DKI Jakarta sendiri akan berubah status menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) seiring pelaksanaan UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN). Jakarta digadang-gadang akan menjadi kota bisnis dan perekonomian global nantinya.

Jazuli menyebut, pihaknya akan mempersiapkan kandidat dengan sejumlah kriteria yang harus dipenuhi pemimpin DKJ nanti. Walaupun ibukota dipindahkan, ia yakin Jakarta tidak akan kehilangan peran vitalnya sebagai kota metropolitan yang punya historical background yang kuat bagi Indonesia.

“Maka siapapun pemimpinnya, kekhasan nilai sejarah itu harus dijaga. Situs-situs dan bangunan sejarah, jangan sampai hilang atau alih fungsi,” lanjutnya.

Ia menambahkan, calon kandidat pemimpin Jakarta nanti juga harus bisa menjaga karakter Jakarta sebagai kota besar yang multikultural. Sebab, Jakarta hadir sebagai wajah dan miniatur Indonesia. Maka, pemimpinnya harus bisa membuat kebijakan yang menyatukan, mengayomi, dan mewujudkan keadilan bagi semua.

“Tak kalah penting di atas, pemimpin Jakarta ke depan harus mampu menyejahterakan rakyat melalui pemerataan akses dan keadilan ekonomi. Karena rakyat Jakarta banyak, yang menumpang hidup di Jakarta juga banyak, sementara disparitas masih cukup tinggi,” tegasnya.

Dirinya mengaku, pihaknya memiliki stok kader yang memenuhi kualifikasi tersebut. Terlebih, di tahun 2024 PKS keluar sebagai pemenang pemilu di Jakarta. Hal itu, dinilai Jazuli sebagai kepercayaan masyarakat terhadap PKS.

“Dengan kemenangan itu, tidak berlebihan dan menjadi peluang bagi PKS untuk memajukan kadernya sebagai pemimpin Jakarta. PKS punya stok kader yang eligible dan memenuhi kualifikasi untuk memimpin Jakarta,” tutupnya.*

Laporan Merinda Faradianti