Kamis, 17 Juli 2025
Menu

Golkar Soroti Caleg Perempuan Sering Jadi Korban Kecurangan Pemilu

Redaksi
PPK dan PPS Pemilu
PPK sedang menangani kotak suara Pemilu. | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Politikus Partai Golkar Melli Darsa mengakui calon legislatif (caleg) perempuan sering menjadi korban dugaan kecurangan di Pemilu. Melli menilai hal ini tidak lepas dari masih ramainya praktek dugaan politik uang (money politic) dan masih kuatnya budaya patriarki di masyarakat.

“Distorsi sosial politik budaya ini nyata dalam pertarungan politik di dapil. Ini saya alami, belum lagi dugaan permainan money politics yang bisa menguatkan pandangan di atas untuk tidak memilih perempuan,” ujar Melli dalam keterangan tertulis, dikutip, Sabtu, 9/3/2024.

Melli mengatakan kondisi saat ini, beban caleg perempuan dari psikologis hingga fisik lebih berat dibandingkan laki-laki. Ia meminta kepada seluruh partai politik (parpol) untuk dapat bertindak tegas dalam menyikapi dugaan kecurangan Pemilu yang dialami oleh caleg perempuan.

Menurut Melli dibutuhkan suatu tindakan afirmatif konkret sebagai bentuk perlindungan terhadap mereka.

“Ketika terbukti kecurangan, tim dari internal partai jangan bertindak berdasarkan perolehan suara semata, sehingga menjadi pengadilan kalkulator. Tapi pada penilaian adanya niat yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang menyebabkan kerugian pada caleg perempuan harus ditindak tegas,” jelasnya.

Melli mengatakan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) harus menjadi momentum bagi parpol untuk melindungi caleg perempuan dari dugaan permainan kotor di Pemilu dan menyatakan bahwa IWD harus menjadi momentum parpol dalam melindungi caleg perempuan.

Melli juga mendorong agar caleg perempuan berkualitas bisa mampu mengisi kursi di parlemen ke depannya. Menurutnya, hal tersebut adalah tanggung jawab parpol.

“Gerakan ini harus sampai tahap ada kepastian perempuan intelektual dan berkualitas, duduk di legislatif dan ini jadi tanggung jawab penuh parpol,” tegasnya.*