Minggu, 06 Juli 2025
Menu

PSI Balas Anies soal Suara PSI Jadi Sorotan: Kejahatan Apa?

Redaksi
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie | Web Dokumentasi PSI
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie | Web Dokumentasi PSI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membalas soal pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan yang meminta kepada seluruh rakyat agar ikut mengawasi proses perhitungan suara terkait suara PSI yang saat ini naik yang mencapai 3,13% versi Sirekap

PSI mengatakan setuju agar proses perhitungan dikawal.

“Setuju banget, mari dipantau bersama,” ucap Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie kepada awak media, Senin, 4/3/2024.

Di sisi lain, Juru Bicara (Jubir) PSI Sigit Widodo merasa heran dengan pernyataan yang disampaikan oleh Anies yang menyinggung kejahatan saat membicarakan proses rekapitulasi.

“Saya tidak paham dengan tudingan Pak Anies. Ada kejahatan apa?” ujar Sigit.

Sigit juga menyebut bahwa pihaknya tidak melihat adanya kecurangan dalam proses Pemilu 2024 dan mengajak semua pihak untuk menghormati proses tahapan Pemilu yang masih dijalankan oleh para penyelenggara Pemilu.

“Kami tidak melihat ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024. Seluruh penyelenggara pemilu telah bekerja keras dan harus kita hormati seluruh proses yang berjalan tanpa menyebarkan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar,” jelas Sigit.

Respons Anies Baswedan Terkait Ledakan Suara PSI

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa pemerintah harus ikut bertanggung jawab terkait ledakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam tiga hari terakhir sekalipun partai tersebut dipimpin oleh Kaesang Pangarep yang merupakan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pemerintah harus ikut bertanggung jawab walaupun ketuanya adalah anak presiden tetapi bukan berarti segala hal bisa dilakukan terhadap partai yang dipimpin oleh anak presiden,” ujar Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu, 3/3/2024.

Anies berharap agar kegaduhan yang sering muncul yang diakibatkan ramainya permasalahan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dalam Pemilu 2024 tak merusak legitimasi masyarakat terhadap Pemilu.

“Jangan sampai nanti membuat cacat pemilunya, kalau pemilunya cacat semua. Nila setitik rusak susu sebelanga,” katanya.

“Begitu terjadi peristiwa seperti ini maka akan merusak semua. Kalau merusak semua kepercayaan rakyat akan hilang terhadap proses pemilu kemarin,” lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, PSI mengalami lonjakan yang cukup besar dalam waktu singkat berdasarkan data Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam selang waktu 24 jam, suara PSI bertambah sebanyak 98.869 suara atau setara dengan 0,12 persen.

Pada Jumat, 1 Maret 2024 pukul 12.00 WIB perolehan suara PSI sebanyak 2.300.600. Sementara pada Sabtu, 2 Maret 2024 pukul 16.00 WIB, PSI sudah mencapai 2.402.342 atau 3,13 persen.

Perolehan suara PSI berdasarkan Sirekap KPU itu memiliki perbedaan yang cukup jauh dengan hasil quick count atau hitung cepat. Catatan quick count lembaga survei Indikator Politik per Kamis, 15 Februari 2024, PSI hanya mendapatkan 2,8 persen suara secara nasional.

Begitu juga dengan hasil quick count Lembaga Survei Indonesia pada waktu yang sama, PSI hanya mengantongi suara 2,8% dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin angkat suara soal meroketnya perolehan suara PSI, namun dia tidak menjawab secara detail persoalan tersebut.

Menurut Afif, hasil suara resmi baik pilpres maupun pileg mengacu kepada hasil rekapitulasi suara secara berjenjang.

“Pokoknya, biar rekapitulasi berjenjang saja yang bicara (soal) angka-angka,” kata Afif di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Sabtu, 2/3/2024.*