Ramai Kasus Putra Vincent Rompies, Kenali Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying

FORUM KEADILAN – Fenomena perundungan atau bullying di sekolah menjadi perhatian serius dalam masyarakat belakangan ini.
Sebagai orang tua, nama Vincent Rompies tengah menjadi perbincangan publik. Bukan tanpa alasan, putra sulungnya yang berinisial FLR diduga jadi pelaku bullying di sekolahnya.
Kasus ini bermula dari cuitan salah satu warganet di media sosial X yang menceritakan kronologi kasus perundungan di SMA Binus Serpong yang melibatkan anak seorang artis yang kini duduk di bangku kelas 12 SMA.
Tugas utama orang tua bukan hanya membimbing anak-anak menjadi pribadi yang baik, tetapi juga memahami dan mencegah perilaku negatif, seperti perilaku bullying.
Bullying dapat menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental dan emosional anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali penyebab anak menjadi pembully.
Berikut ini beberapa penyebab anak menjadi seorang pembully.
1. Kurangnya Perhatian dari Orang Tua
Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lainnya mungkin tidak bisa memberikan perhatian yang cukup kepada anaknya. Hal ini dapat menyebabkan anak-anak menarik perhatian dengan cara yang negatif, seperti membully.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan waktu dan perhatian yang cukup kepada anak serta memahami perasaan dan kebutuhan anak.
2. Pola Asuh yang Terlalu Keras
Pola asuh orang tua yang melibatkan kekerasan fisik dalam mendidik akan membentuk karakter anak menjadi lebih agresif dan kasar terhadap orang lain.
Selain itu, hukuman yang diberikan ke anak dapat menjadi emosi negatif yang dipendam, sehingga berpotensi ia melampiaskannya ke orang lain. Kesalahan pola asuh ini dapat menjadi penyebab anak menjadi seorang pembully.
3. Kurangnya Empati
Anak menjadi seorang pembully dapat disebabkan oleh kurangnya kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ketika mereka mengucapkan kata-kata kasar atau bertindak seenaknya kepada orang lain, mereka tidak memperdulikan perasaan orang lain.
Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak tentang pentingnya menghargai dan memperlakukan orang lain dengan baik.
4. Pengaruh Lingkungan Sebaya
Lingkungan sekitar anak memiliki peran yang signifikan dalam membentuk perilaku mereka.
Anak-anak yang bergaul dengan teman sebaya yang menunjukkan perilaku bullying mungkin ikut terlibat dalam tindakan serupa untuk mendapatkan penerimaan dari kelompok mereka.
5. Pernah Menjadi Korban Bully
Anak yang pernah menjadi korban bullying atau mengalami pengalaman traumatis dapat berpotensi mengungkapkan rasa sakitnya dengan menjadi pelaku bullying.
Orang tua perlu membuka saluran komunikasi agar anak dapat menceritakan pengalamannya dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.*
Laporan Rini Haryani