FORUM KEADILAN – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia angkat suara terkait komentar yang dilayangkan oleh Ahok yang menyinggung program bantuan sosial (bansos) yang diberlakukan oleh Pemerintah dan menyebut bansos adalah praktik lama seperti zaman kerajaan dan praktik tersebut membuat rakyat meminta belas kasihan kepada raja.
Menurut Bahlil, komentar dari Ahok tersebut sebenarnya tidak layak untuk ditanggapi dan ia menilai bahwa Ahok tidak merepresentasikan pikiran rakyat kecil.
“Ah Ahok kok ditanggapi gitu loh? Ngapain tanggapi Ahok? Nggak perlu menurut saya ditanggapi. Itu kan pikiran Ahok yang tidak merepresentasikan pikiran rakyat kecil,” ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 5/2/2024.
Ia pun menyinggung terkait adanya pasangan capres-cawapres yang juga memberikan kritikan soal bansos. Bahlil mengatakan, bila ada kritik, maka tidak suka dengan rakyat yang membutuhkan bansos. Karena menurutnya, bansos diberikan untuk kebutuhan masyarakat.
“Artinya kalau ada pasangan calon presiden yang mengkritisi bansos, berarti calon presiden itu tidak senang dong dengan masyarakat yang membutuhkan, terutama saudara-saudara kita masyarakat miskin,” terangnya.
Bahlil merasa heran mengapa bansos menjadi dipersoalkan. Tetapi terkait hal ini, ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai.
“Ini untuk mereka kok, kita jangan merasa diri bahwa kita, kehidupan kita sama dengan yang lain,” tandasnya.
Diketahui hal ini bermula saat deklarasi Ahokers bersama Ganjar-Mahfud di rumah aspirasi relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Minggu, 4/2/2024 kemarin.
Ahok mengungkapkan bahwa banyak orang yang menyayangkan dirinya bergabung dengan Megawati. Tetapi ia menegaskan, bergabungnya dia bersama dengan PDIP demi keadilan bangsa Indonesia.
Kemudian, Ahok berbicara soal menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia yang menjadi cita-cita pendiri bangsa. Ia tak ingin masyarakat Indonesia hanya mendapatkan bantuan sosial sebagai ganti untuk mendapatkan keadilan sosial.
“Makanya sama bagi saya, saya hidup ini mau jadi kaya raya tapi membiarkan rakyat hanya mendapatkan bantuan sosial bukan keadilan sosial. Negara ini didirikan dengan jelas Proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan mewujudkan bansos,” lanjutnya.
Ahok juga berbicara soal bantuan sosial yang hanya ada di zaman kerajaan, pada saat masyarakat meminta belas kasihan raja.
Ia menegaskan, rakyat Indonesia berhak untuk setiap pajak yang dibayarkan.
“Bantuan sosial itu hanya di zaman kerajaan, ketika rakyat harus minta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang perlu dikasihani. Republik milik kita semua, kita berhak pajak yang kita bayar. Ini punya kita,” tegasnya.
Ahok juga mengklaim, saat ia maju sebagai politisi dirinya tak suka bagi-bagi baju hingga sembako dan menyebut ia menjual nilai kepemimpinan yang akan memberikan dedikasi untuk masyarakat Indonesia.*