FORUM KEADILAN – Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji tidak akan menaikkan pajak jika menang dalam Pilpres 2024. Ia menyebut, akan membuat penerimaan pajak menjadi lebih baik dan efisien.
“Pajak masalahnya adalah bagaimana kita efisien mengumpulkan pajak itu. Bukan naikin pajak itu. Jadi yang ingin kita bicara adalah bagaimana penerimaan itu lebih baik lebih efisien,” kata Prabowo di Pacific Place, Jakarta Selatan, dikutip Selasa, 30/1/2024.
Menurut Prabowo, rasio pajak di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tetangga. Pada 2023, rasio pajak Indonesia mencapai 10,21 persen.
“Kamboja sudah 18 persen, Thailand sudah 18 persen, Vietnam 18 persen. Saya bertanya, apa bedanya kita dengan orang Thailand, Vietnam? Kan sama orang Asia. Kalau mereka bisa, kita juga pasti bisa,” ujarnya.
Prabowo juga menyinggung tentang kekayaan negara yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, Prabowo mendukung program hilirisasi yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo berpendapat, hilirisasi dapat meningkatkan pendapatan negara. Sebagai contoh, dia menyebut hilirisasi nikel.
“Nikel itu salah satu mineral yang dibutuhkan oleh berbagai industri di dunia, antara lain industri baterai. Kita coba lihat hasil nikel, kalo jadi nikel sulfat meningkatnya 11 kali. Dampak hilirisasi ini sekarang aja sudah naik penghasilan kita,” ungkapnya.
Prabowo juga berjanji akan meningkatkan program hilirisasi komoditas unggulan Indonesia lainnya.
Diketahui, hingga saat ini, pemerintah telah menjalankan program hilirisasi untuk komoditas nikel, tembaga, timah, dan bauksit.*