8 Istilah yang Perlu Diketahui Sebelum Jadi Social Media Specialist

FORUM KEADILAN – Di era digital ini, terdapat pekerjaan baru yang muncul dan berkembang pesat, yaitu social media specialist.
Perkembangan teknologi digital dan popularitas media sosial membuat perusahaan menyadari pentingnya kehadiransocial media specialist bagi bisnisnya.
Perkembangan teknologi digital dan popularitas media sosial membuat perusahaan menyadari pentingnya kehadiran social media specialist bagi bisnisnya.
Berikut delapan istilah yang wajib Anda ketahui sebelum memulai karier sebagai social media specialist.
1. Insight
Istilah ‘Insight’ merujuk pada data yang diperoleh dari platform media sosial.
Social media specialist menganalisis metrik, seperti keterlibatan pengguna, jumlah impresi, penambahan pengikut, dan lain sebagainya. Selain itu, Anda dapat menganalisis data demografis, minat, dan perilaku pengguna.
Nah, dari hasil analisis tersebut, Anda dapat mengevaluasi strategi yang sudah dijalankan dan dapat menjadi patokan untuk perencanaan berikutnya.
2. Engagement Rate
Engagement rate adalah istilah untuk mengukur sejauh mana pengguna terlibat dengan konten yang diposting, termasuk like, komentar, dan berbagi.
Cara menghitung nilai engagement rate, yaitu Engagement Rate (%) = (Like + Comment + Share / Total Followers) x 100.
Sebuah engagement rate yang tinggi menunjukkan bahwa konten berhasil menarik perhatian dan keterlibatan pengguna.
Sebaliknya, engagement rate yang rendah mungkin menunjukkan bahwa konten perlu ditingkatkan atau strategi pemasaran perlu direvisi.
3. Hashtag
Istilah hashtag (#) wajib diketahui oleh sosial media specialist. Penggunaan hashtag yang relevan dapat memungkinkan konten ditemukan oleh orang-orang yang tertarik atau kategori tertentu.
Social media specialist juga dapat membuat dan mempromosikan hashtag khusus untuk kampanye atau acara tertentu.
4. Call To Action (CTA)
Call to action merujuk pada kalimat atau gambar ajakan untuk mendorong audiens agar melakukan suatu tindakan, seperti like, memberikan komentar, berbagi, mengklik keranjang belanja, mengklik tautan di bio, mengikuti, mendaftar sekarang, dan lain sebagainya.
Seorang social media specialist harus memastikan bahwa CTA muncul di tempat yang mudah ditemukan, seperti di bagian akhir teks, dalam gambar, atau pada deskripsi post.
Pilih 2–3 Call to Action yang sesuai dengan tujuan kampanye atau konten yang sedang Anda buat, agar tidak membingungkan atau membebani pengguna.
5. Content Pilar
Istilah content pilar wajib dipahami oleh seorang social media specialist.
Content pillar adalah perencanaan untuk mengembangkan konten, yang meliputi pembuatan ide konten, penentuan jenis konten, dan perancangan konten.
Dengan menggunakan content pilar, para spesialis media sosial dapat menjaga konsistensi tema dan konten yang sudah direncanakan.
6. Content Planing
Content planning atau perencanaan konten merupakan istilah social media specialist untuk mengembangkan konten dalam periode tertentu.
Anda dapat membuatnya per bulan, per minggu, yang memuat tentang ide konten, topik, jenis platform, hingga waktu unggahan.
7. Influencer Marketing
Influencer marketing adalah strategi pemasaran di mana merek bekerja sama dengan seseorang yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi keputusan orang lain karena memiliki otoritas pengetahuan, posisi, atau karena kedekatannya dengan publik atau audiens di media sosial.
Sebagai social media specialist, Anda memiliki peran yang signifikan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengelola kampanye influencer marketing.
Social media specialist bertanggung jawab untuk menilai dan memilih influencer yang sesuai dengan merek serta tujuan kampanye.
8. Social Media Report
Istilah yang terakhir ini wajib dipahami oleh social media specialist.
Social media report merupakan laporan yang disusun oleh social media specialist yang berisi informasi dan analisis mengenai berbagai metrik kinerja, mencerminkan sejauh mana tujuan dan strategi pemasaran media sosial telah tercapai.
Itu lah delapan istilah yang wajib diketahui sebelum terjun ke profesi social media specialist. Semoga bermanfaat!*
Laporan Rini Haryani