Sah, Korea Utara Tutup Pintu Rekonsiliasi dengan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un | ist

FORUM KEADILAN – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan bahwa negaranya tidak lagi mengejar rekonsiliasi dengan Korea Selatan di tengah ketegangan yang semakin memanas antara kedua negara tetangga tersebut.

Kim Jong Un bahkan telah menutup sejumlah lembaga pemerintah yang sebelumnya bertugas mengelola hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Keputusan penutupan ini diambil oleh Kim Jong Un dalam pertemuan parlemen negara pada Senin, 15/1/2024.

Bacaan Lainnya

“Dari sejarah pahit hubungan antar-Korea, kami menyimpulkan bahwa kita tidak bisa mencapai pemulihan nasional dan reunifikasi bersama-sama,” ujar Kim Jong Un, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, dikutip, Rabu, 17/1.

Kantor berita Korea Utara KCNA melaporkan, Kim Jong Un menganggap unifikasi dengan Korea Selatan tidak lagi memungkinkan. Bahkan, ia menyalahkan Seoul atas kegagalan upaya reunifikasi selama bertahun-tahun.

Kim Jong Un bahkan bersikeras ‘merebut kembali dan menduduki’ Korea Selatan jika terjadi perang di Semenanjung Korea. Ia juga tak lagi menganggap warga Korea Selatan sebagai rekan senegaranya.

“Kami tidak menginginkan perang, tetapi kami juga tidak berniat untuk menghindarinya,” ujar Kim Jong Un, dikutip dari Reuters.

Selain itu, Kim Jong Un telah memerintahkan pencopotan simbol-simbol yang sebelumnya melambangkan upaya rekonsiliasi antara kedua Korea.

Kim Jong Un juga menutup jalur kereta api yang menghubungkan Korea Utara dan Korea Selatan, serta merobohkan monumen reunifikasi Korea di Pyongyang.

Lebih lanjut, Kim Jong Un memerintahkan amandemen konstitusi untuk mengajarkan kepada warga Korea Utara bahwa Korea Selatan adalah ‘musuh utama’ negara, dan menegaskan negaranya sepenuhnya terpisah dari Korea Selatan.*

Pos terkait