Rabu, 17 September 2025
Menu

Jokowi Nilai Debat Capres Tak Edukatif dan Serang Personal, KPU Bilang Begini

Redaksi
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Youtube KPU RI
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Youtube KPU RI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari memberikan respons terkait penilaian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait debat ketiga Pilpres 2024 yang tak edukatif dan saling menjatuhkan dengan motif personal.

Hasyim menegaskan bahwa pihak penyelenggara dan tidak berwenang untuk menilai substansi debat Pilpres 2024.

“Saya tidak komentar ya. KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah dengan berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan, kesepakatan dengan semua tim pasangan calon, termasuk dengan televisi,” tegas Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa, 9/1/2024.

Ia juga mengatakan format yang disepakati adalah debat dengan enam segmen.

Pembagiannya adalah segmen pertama dengan menyampaikan visi misi program, segmen kedua dan ketiga untuk menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima untuk peserta debat saling tanya jawab, dan segmen keenam untuk peserta untuk memberikan penutup.

“Jadi tentang strategi, tentang substansi jawaban, bukan ranah KPU untuk membuat penilain. KPU menyiapkan forum untuk debatnya. Jadi soal strateginya, substansinya itu sepenuhnya menjadi hak dan wewenang calon dan tim pasangan calon,” terang Hasyim.

Hasyim juga menambahkan debat ini termasuk salah satu metode kampanye agar masyarakat mempunyai kewenangan untuk dapat menilai kualitas debat.

Debat edukatif atau tidak, jawaban atau pertanyaan yang dilayangkan sesuai tema atau tidak, masyarakat dapat menilai.

Tetapi KPU tidak akan memberikan komentar terkait substansi debat.

Hasyim menjelaskan bahwa format debat keempat dan kelima Pilpres 2024 tidak akan berubah dan format debat Pilpres ini telah disepakati oleh pihak tim pasangan calon dan juga televisi penyelenggara.

“Jadi memang modelnya seperti itu. Debat empat dan kelima pun akan begitu,” imbuh Hasyim.

Namun, tidak menutup kemungkinan adanya penambahan debat.

Tetapi menurut Hasyim, lima kali penyelenggaraan debat sudah cukup dan dengan adanya perubahan ini dinilai dapat menimbulkan pertanyaan.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menilai bahwa debat ketiga Pilpres 2024 tak edukatif karena banyaknya serangan yang bersifat personal saat debat berlangsung.

Menurut Jokowi, serang menyerang adalah hal yang wajar dalam debat tetapi mengenai kebijakan atau visi dan bukanlah hal personal.

“Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi,” ujar Jokowi di Serang, Senin, 8/1/2024.

Ia menganggap masyarakat pasti merasa kecewa dengan debat ketiga yang digelar KPU pada Minggu, 7/1/2024 kemarin.

Jokowi menyebut bahwa KPU perlu melakukan perbaikan format debat agar lebih edukatif bagi masyarakat.

“Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup,” lanjut Jokowi.

Diketahui, KPU telah menggelar debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu, 7/1/2024, di Istora Senayan, Jakarta.

Tiga capres beradu gagasan ialah capres nomor urut 1, Anies Baswedan, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan mengusung tema pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.

Momen saling serang antara Anies dan Prabowo pun terjadi di debat ketiga Pilpres 2024 kemarin.*