Viral Tren TikTok ‘Hai Kids’, Dinilai Tepis Isu Childfree di Indonesia

Ilustrasi tren
Ilustrasi tren | ist

FORUM KEADILAN Childfree adalah kondisi ketika seseorang atau pasangan memutuskan untuk tidak memiliki keturunan.

Konsep ‘childfree’ yang bermuara dari Barat kini mulai ditiru oleh warga Indonesia. Hal ini tentunya mengundang kontroversi di berbagai kalangan, karena di Indonesia sendiri mempunyai filosofi ‘banyak anak banyak rezeki’.

Bacaan Lainnya

Namun, dengan munculnya tren ‘Hi Kids’ yang belakangan ini menjadi viral, isu childfree menjadi kurang relevan karena masih banyak warga Indonesia yang tetap berkeinginan untuk memiliki anak dan melanjutkan garis keturunannya.

Tren ‘Hi Kids’ ini muncul akibat kreatifitas Gen Z. Mereka mengeluarkan terobosan ini dengan memanfaatkan media sosial sebagai pendistribusiannya.

Tren ini booming di platform TikTok. Jutaan pengguna TikTok berlomba-lomba mengikuti tren yang didominasi oleh generasi muda yang belum menikah ini.

Tren video ‘Hi Kids’ adalah suatu fenomena di mana pembuat video membuat konten yang ditujukan untuk anaknya, dengan harapan bahwa suatu hari nanti anaknya akan melihat video yang telah dibuat tersebut.

Tren ini sering kali dimulai dengan kalimat pembuka standar, yaitu “Hi kids, this is your mom/dad.”

Dalam video tersebut, kreator dapat menceritakan kesehariannya, pesan-pesan, bahkan sampai curhatan yang mengundang gelak tawa penonton.

“Ibu hanya berharap kamu akan mendapatkan kasih sayang terbaik dari Ibu dan Papah nanti. Kamu akan mendapatkan kebahagian yang jauh lebih baik daripada Ibu, kamu menjadi anak yang cantik dan ganteng, menjadi anak yang pintar, dan Ibu akan menjamin seluruh kebahagiaan kamu ditangan Ibu, pendidikan yang lebih baik, kehidupan yang lebih baik. Itu saja pesan dari Ibu,” ucap akun TikTok @rifanisara15, dikutip, Kamis, 4/1/2024.

Postingan itu pun dibanjiri komentar pro dan kontra oleh netizen.

“Gini mah ngelawan takdir Tuhan kayak sudah pasti dikasih nyawa sama Tuhan saja buat nikah dan punya anak. Kalo dikepercayaan gue yang kek gini udah murtad sih karena ngelawan takdir,” tulis seorang netizen kontra di kolom komentar.

Masyaallah, di tengah mulai munculnya paham childfree, tren ini patut disambut baik. Kami turut mendoakan agar harapan-harapannya terkabul,” komentar netizen yang pro dengan tren ini.

Intinya, setiap tren yang beredar di media sosial seharusnya dihadapi dan dikomentari dengan sikap yang positif, selama tidak menimbulkan kerugian bagi siapa pun.

Tren ‘Hi Kids’ dapat dianggap sebagai indikator bahwa masih banyak anggota Gen Z yang berkeinginan untuk memiliki keturunan, dan mereka berupaya memahami konsep parenting agar dapat memberikan kehidupan yang baik bagi anak-anak mereka nanti.*

Laporan Rini Haryani

Pos terkait