FORUM KEADILAN – Penumpang yang sudah sering naik pesawat, mungkin tidak asing dengan aturan ini.
Sejak awal tahun 1990-an, mode pesawat telah diberlakukan pada perangkat elektronik selama penerbangan berlangsung mulai dari hendak take off (lepas landas) sampai dengan landing (mendarat).
Ketika diaktifkannya mode pesawat artinya memutuskan transmisi data atau sinyal nirkabel pada perangkat elektronik. Mode ini akan menonaktifkan sejumlah fitur mulai dari Wifi, jaringan seluler, Bluetooth, GPS, atau sesuatu yang berhubungan dengan transmisi data nirkabel.
Meskipun penumpang tidak bisa mengirim pesan, melakukan atau menerima panggilan dan mengakses internet, penumpang masih bisa menggunakan ponselnya untuk bermain game offline, menonton film yang sudah diunduh, atau mendengarkan musik secara offline.
Para awak kabin akan meminta penumpang untuk menghidupkan mode pesawat pada perangkat elektronik yang dibawa saat penerbangan. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan.
Berikut alasan penumpang harus mengaktifkan mode pesawat saat penerbangan.
1. Interfensi Elektronik
Perangkat elektronik, seperti smartphone, tablet, dan laptop akan menghasilkan sinyal elektromagnetik yang berpotensi mengganggu sistem kendali, komunikasi dan navigasi di kokpit.
Perangkat yang tidak mengaktifkan mode pesawat akan terus mencoba memperoleh sambungan di setiap menara komunikasi di daratan terdekat.
2. Kualitas Komunikasi Pesawat
Mode pesawat membantu memastikan komunikasi berkualitas tinggi antara awak pesawat dan menara ATC (air traffic control), terutama saat lepas landas dan mendarat, yang memerlukan konsentrasi dan presisi tingkat tinggi.
3. Keamanan Penerbangan
Tidak lain tidak bukan, tentunya aturan ini bertujuan untuk keamanan para penumpang saat penerbangan.
Mengaktifkan mode pesawat adalah tindakan keamanan tambahan yang membantu menciptakan lingkungan terkendali di dalam pesawat.*
Laporan Rini Haryani
