Dukungan JK pada AMIN Dinilai Bukti Golkar Konsisten Main Politik Dua Kaki

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) bersama calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan | ist
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) bersama calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan | ist

FORUM KEADILAN – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) melabuhkan dukungan politiknya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Dukungan JK tersebut tak searah dengan dukungan partai tempat dia bernaung, Golkar, di mana partai berlogo pohon beringin itu sudah mendukung pasangan calon dari nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bacaan Lainnya

Apakah dukungan JK terhadap AMIN menandakan bahwa internal Golkar tidak solid atau dukungan terhadap Prabowo-Gibran hanya setengah hati?

Menanggapi hal itu, pengamat politik Citra Institute Yusak Farchan menilai, dukungan JK tersebut tidak mencerminkan ketidaksolidan di tubuh Golkar, melainkan menunjukkan bahwa partai itu sedang memainkan politik dua kaki. Menurut Yusak, hal itu memang sudah menjadi tradisi partai Golkar dalam setiap pemilihan umum (Pemilu).

“Saya kira bukan berarti Golkar tidak solid, tetapi memang tradisi Golkar itu kan sering bermain di dua kaki,” kata Yusak kepada Forum Keadilan, Senin, 25/12/2023.

Meski main dua kaki, menurut Yusak, bukan berarti dukungan Golkar terhadap Prabowo-Gibran setengah hati, karena sikap ketua dan pengurusnya sudah bulat serta solid mendukung Prabowo.

“Tidak. Kalau kita lihat sikap ketua umumnya jelas, pengurusnya juga jelas. Saya kira solid lah di bawah kepemimpinan Pak Airlangga untuk tetap di Pak Prabowo,” ujarnya.

Dekan Fisip Universitas Pamulang ini menganggap, dukungan JK terhadap Anies merupakan pilihan rasional. Pasalnya, JK merupakan mentor Anies sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

“Saya kira dari awal Pak JK kan menjadi salah satu mentor politiknya Pak Anies. Bahkan sejak Pak Anies maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta ya salah satu mentor politiknya memang Pak JK dan hubungan Pak JK dengan Pak Anies memang cukup baik dan cukup dekat,” terangnya.

“Sehingga saya kira tidak ada pilihan bagi Pak JK untuk tidak mendukung Pak Anies,” imbuhnya.

Yusak menuturkan, dukungan JK terhadap Anies tidak terlalu signifikan. Sebab, lanjut Yusak, Golkar solid di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.

Selain itu, Yusak juga menilai, dukungan JK berangkat dari pribadinya, bukan mengatasnamakan partai.

“Apalagi dengan elektabilitas Pak Prabowo yang trendnya terus positif ya. Saya kira Golkar semakin kokoh dan solid berada di sana,” ungkapnya.

Beda halnya kalau trend elektabilitas Prabowo mengalami penurunan, menurut Yusak, dukungan Golkar terhadap Prabowo bisa saja menyusut. Menurut Yusak, Hal itu tak lepas dari tradisi Golkar yang selalu berada di pihak yang menang.

“Kalau Pak Prabowo punya kecenderungan menang ya kenapa Golkar harus pindah kan kira-kira begitu, karena Golkar tidak punya tradisi kalah, selalu berada dalam gerbong pemenang. Gerbong pemerintahan hasil Pemilu” terangnya.

Yusak juga berbicara soal Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang dianggap tak berani menegur JK. Menurut Yusak, selain hak politik JK, ada beberapa pertimbangan yang dilakukan Airlangga, salah satunya menjaga kemungkinan Anies bisa masuk kepada putaran kedua Pilpres 2024.

Lagi-lagi soal politik dua kaki, pertimbangan tersebut agar Golkar tetap berada di pihak yang masuk putaran kedua dan berada di barisan pemenang. Menurut Yusak, dibanding Ganjar Pranowo, Anies lebih berpotensi masuk putaran kedua.

“Tapi kalau Pilpres berlangsung dua putaran kan masih ada kemungkinan Pak Anies yang masuk putaran kedua dibanding Pak Ganjar misalnya. Jadi Golkar salah satu dukungannya ke Pak Anies melalui tangan Pak JK,” pungkasnya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla menyampaikan alasan mendukung Anies pada Pilpres 2024. Menurutnya, karena Anies merupakan murid politiknya serta Anies merupakan salah satu kandidat yang memiliki pengetahuan soal ekonomi.

“Boleh dibilang saya yang mengajarkan politik (kepada) Anies. Dulu di Universitas Paramadina, tiap Jumat kami makan siang sama-sama dan saya memberikan mereka (Anies) isu-isu dan pengalaman politik, tiap Jumat,” kata Jusuf Kalla di acara silaturahmi Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan AMIN di Gedung Islamic Center IMM, Makassar Sulawesi Selatan, Selasa, 19/12.

Menurut JK, Anies dianggap cepat mengerti setiap persoalan dan juga bisa memberikan penyelesaiannya. Itu lah yang menjadi alasan JK mendukung Anies.*

Laporan M. HafidĀ