Debat Gibran Dinilai Mirip Jokowi, Ganjar Bilang Begini

FORUM KEADILAN – Gaya Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan karena gaya debatnya dinilai mirip seperti ayah, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Calon Presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo ikut memberikan respons singkat terkait pernyataan tersebut.
“Ya namanya juga anaknya,” kata Ganjar di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu, 23/12/2023.
Sebelumnya dikabarkan, gaya Gibran dianggap mirip Jokowi dan hal tersebut disampaikan oleh Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno.
Ia menilai bahwa kemiripan Gibran dengan Jokowi terlihat secara khusus pada sesi tanya jawab debat cawapres saat Gibran melontarkan pertanyaan soal bagaimana cara Indonesia menaikkan peringkat di SGIE kepada cawapres nomor urut 2, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Saat melempar pertanyaan, Gibran tidak sempat menjelaskan kepanjangan terkait SGIE atau posisi ekonomi syariah Indonesia secara global.
“Gaya Gibran sama persis dengan Jokowi. Mulai dari intonasi, gaya bicara, diksi dan pertanyaan jebakan ke Cak Imin dan Mahfud,” ujar Adi Prayitno kepada Wartawan, Sabtu, 23/12/2023.
“Terutama pertanyaan teknis dan kunci yang sulit yang dicerna siapapun seperti SGIE, carbon storage, dan lainnya. Bahkan Gibran lebih bagus sedikit dari Jokowi ketika Jokowi awal-awal ikut debat Pilpres 2014 lalu. Like father like son,” lanjut Prayitno.
Meski demikian, Adi tetap menilai Gibran mempunyai perbedaan dan menurutnya, Gibran lebih agresif dan aktif dalam menyerang paslon lainnya ketimbang Jokowi.
“Bedanya Gibran agak agresif dan aktif nyerang dua kandidat lainnya. Mungkin bawaan Gibran yang masih muda. Cenderung agresif dan tak berdiam diri jika diserang lawan. Gibran nyerang balik,” tutur Prayitno.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan hal yang serupa dan menilai bahwa strategi yang dilakukan Gibran sama dengan Jokowi saat maju pada Pilpres 2014 dan 2019.
“Tapi, ini kan suatu pengulangan dari apa yang dilakukan Pak Jokowi pada tahun 2014 ke Pak Prabowo dan Hatta,” kata Hasto.*