Hari Ibu dengan Mother’s Day Berbeda? Berikut Sejarahnya!

Ilustrasi Ibu dan Anak | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan
Ilustrasi Ibu dan Anak | Rahmad Fadjar Ghiffari/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN -Ternyata, Hari Ibu dan Mother’s Day memiliki perbedaan, sobat! Mari kita telusuri sejarah keduanya dengan seksama.

Sejarah Hari Ibu 22 Desember

Hari Ibu merupakan hari nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Sejarah Hari Ibu bermula dari Kongres Perempuan Indonesia yang diadakan pertama kali pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta.

Bacaan Lainnya

R.A. Soekonto, Nyi Hajar Dewantara, dan Sujatin adalah pelopor kongres tersebut. Kongres ini diselenggarakan di Gedung Dalem Joyodipuran dan dihadiri oleh sekitar 30 organisasi perempuan dari seluruh Pulau Jawa dan Sumatra.

Kongres Perempuan Indonesia I mencetuskan dua hal besar yang memengaruhi kehidupan perempuan Indonesia, yaitu:

  1. Muncul hasrat untuk membentuk organisasi yang solid dengan kehadiran ‘Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)’.
  2. Melahirkan tiga mosi yang merajuk pada kemajuan perempuan, seperti tuntutan penambahan sekolah rendah untuk perempuan, perbaikan aturan dalam pernikahan, perbaikan aturan mengenai dukungan janda dan anak yatim.

Pada Juli 1935, Kongres Perempuan Indonesia kedua digelar, yang menandai berdirinya Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) untuk memprotes perlakuan buruk terhadap buruh perempuan di perusahaan batik di Lasem, Rembang.

Setelah itu, di Bandung pada 23-27 Juli 1938 Kongres Perempuan III dilaksanakan. Pada kongres ini lah, Hari Ibu ditetapkan pada 22 Desember, yang juga merupakan tanggal berdirinya federasi organisasi perempuan bernama Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).

Kemudian Presiden Soekarno meresmikan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

Pada 2023, Hari Ibu mengusung tema ‘Perempuan Berdaya Indonesia Maju’, dengan empat subtema:

  1. Perempuan Bersuara
  2. Perempuan Berdaya dan Berkarya
  3. Perempuan Peduli
  4. Perempuan dan Revolusi

Tema ini merupakan seruan untuk mengakui kontribusi perempuan Indonesia terhadap kemajuan bangsa di berbagai bidang kehidupan.

Sejarah Mother’s Day

Sementara itu, perayaan Mother’s Day bermula pada abad ke-19. Ann Reeves Jarvis menjadi pelopor gerakan penyatuan kembali keluarga yang terpecah akibat Perang Saudara, dan gerakan ini dilanjutkan oleh putrinya, Anna Jarvis.

Anna meluncurkan kampanye nasional untuk menghormati para ibu dan mempromosikan Mother’s Day sebagai hari libur nasional.

Pada 1914, Presiden Amerika Serikat ke-28, Woodrow Wilson, meresmikan Mother’s Day sebagai hari libur nasional yang dirayakan setiap hari Minggu kedua di bulan Mei. Sejak itu, Mother’s Day menjadi perayaan internasional di berbagai negara di seluruh dunia.

Meskipun Hari Ibu dan Mother’s Day memiliki perbedaan dalam nama dan tanggal perayaan, tujuan keduanya sama, yaitu menghormati dan menghargai peran luar biasa para ibu dalam kehidupan. Keduanya memberikan kesempatan untuk mengungkapkan rasa cinta, syukur, dan terima kasih kepada para ibu di seluruh dunia.*

Laporan Rini Haryani 

Pos terkait