Djarot Singgung Hasil Survei LSI Gratis

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – PDI Perjuangan telah memperoleh elektabilitas 19,3% di survei LSI Denny JA, disusul oleh Gerindra sebesar 19,5%.

Terkait hasil dari survei tersebut, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyinggung soal survei ‘gratis’ tersebut.

Bacaan Lainnya

“Terima kasih atas hasil survey LSI gratis atas masukannya, kesemuanya sebagai bahan evaluasi untuk semua relawan, simpatisan dan kader partai terus bergerak turun ke bawah dengarkan suara di akar rumput sekaligus selesaikan persoalan mendesak rakyat yang bermuara untuk menangkan Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan,” ujar Djarot Saiful Hidayat kepada wartawan, Selasa, 19/12/2023.

Djarot menambahkan bahwa makna kata ‘gratis’ tersebut dan menyebutkan PDIP tidak keluar biaya atas survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA tersebut.

“Kita tidak perlu keluar biaya. Coba tanyakan dan cek siapa yang membiayai LSI Denny JA. Survei itu sifatnya dinamis dan merupakan potret sesaat, tidak bisa dijadikan patokan,” jelas Djarot.

Djarot memberikan saran untuk melihat hasil survei lembaga lain yang menurutnya elektabilitas PDIP jauh lebih besar dalam mayoritas hasil survei.

“Silahkan saja, coba lihat lembagai survei yang lain sebagian besar menunjukkan suara PDI Perjuangan jauh lebih besar dari suara partai lain. Kami juga punya hasil survei internal,” lanjut Djarot.

Dalam Survei LSI Denny JA ini, dijelaskan faktor turunnya elektabilitas PDIP karena serangan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga soal menyebutkan Presiden sebagai petugas partai. Djarot memberikan tanggapan terkait hal tersebut dan menegaskan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud akan melanjutkan program Jokowi dengan lebih baik.

“Ganjar-Mahfud akan meneruskan program Jokowi dengan lebih cepat dan tepat, terutama untuk mengeksekusi program bantuan sosial bagi rakyat miskin melalui program ‘KTP Sakti’,” tutup Djarot.

Survei LSI Denny JA

Sebelumnya dalam, Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas telah mencatat elektabilitas Gerindra telah mencapai 19,5 persen dan PDI Perjuangan mendapatkan angka 19,3 persen.

“Pertama kali sejak Pileg 2014, PDIP dilampaui Gerindra. Ini temuan menarik ya tentunya pada akhir November hingga awal Desember,” ujar Hanggoro dalam acara online, Selasa, 19/12/2023.

“Apakah dominasi PDIP selama 10 tahun menjadi gagal hattrick atau juara tiga kali Pileg berturut-turut atau justru sebaliknya? Kita lihat nanti, karena data dinamis,” lanjut Hanggoro.

Hanggoro menjelaskan berdasarkan survei, PDIP masih unggul di Jawa, Maluku, dan Papua. Partai Gerindra unggul di Kalimantan dan Sulawesi dan sisa kepulauannya unggul oleh Parpol lain.

Penurunan suara elektabilitas PDIP dalam survei ini terjadi akibat blunder serangan PDIP terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), polemik penolakan sepak bola dunia U-20 dan penyebutan Presiden sebagai petugas partai.

“Jika tren ini terus berlanjut, dukungan PDIP bisa kembali ke era sebelum Jokowi jadi Presiden,” imbuh Hanggoro.

Hanggoro menyebutkan peringkat elektabilitas partai diikuti Golkar dengan 11,6 persen, PKB 7,7 persen, PKS 7,3 persen, dan NasDem 5,8 persen.

Hasil survei LSI Denny JA hanya terdapat enam parpol yang melenggang ke Senayan pada 2024.

12 Parpol diprediksi tidak lolos ke parlemen pada Pemilu 2024 dikarenakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold berada di angka 4 persen, yakni Demokrat dengan elektabilitas 3,6 persen, PAN 3,3 persen dan PPP 2,9 persen.

PSI 1,5 persen, Perindo dan Hanura 1 persen, Gelora 0,3 persen; PKN dan Partai Buruh 0,2 persen, Partai Ummat 0,1 persen, dan PBB dan Garuda yang 0 persen.

Tetapi meski demikian, angka responden yang tidak menjawab atau tidak mengetahui cukup tinggi, adalah 14,7 persen.

Survei dilakukan secara tatap muka pada periode 20 November hingga 3 Desember 2023 dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Survei menggunakan multi-stage random sampling dengan margin of error survei sebesar 2,9 persen.

Selain survei yang menggunakan metode kuantitatif, LSI Denny JA dengan memperkaya dengan metode kualitatif, seperti: analisi media, in-depth interview, dan focus group discussion.

Litbang Kompas sebelumnya memperlihatkan survei nasional terbaru yang mencatat elektabilitas Gerindra berada di urutan pertama dan PDIP ada di posisi kedua.

Elektabilitas Gerindra pada survei Litbang Kompas sebesar 21,9 persen atau naik 3 persen dibandingkan survei Agustus 2023 sebesar 18,9 persen. Posisi kedua, PDIP sebesar 18,3 persen pada Desember 2023 atau turun 6,1 persen dibanding survei Agustus 2023.*

Pos terkait