FORUM KEADILAN – Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menambah utang negara sebesar Rp386 triliun untuk membeli alutsista di tengah persoalan ekonomi masyarakat Indonesia.
“Kami sangat sedih ketika mendengar Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bahwa kenaikan harga-harga bahan pokok rakyat justru dijawab oleh Pak Prabowo selaku Menteri Pertahanan dengan menambah pinjaman luar negeri sebesar Rp386 triliun,” ujarnya, dikutip, Minggu, 17/12/2023.
Menurut Hasto, perang yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini justru perang kemiskinan dan bagaimana meningkatkan kualitas hidup Indonesia.
Sebelumnya, pemerintah menaikkan anggaran sektor pertahanan sekitar US$5 miliar atau sekitar Rp77,3 triliun, yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
Anggaran pertahanan untuk periode 2020-2024 semula sebesar US$20,75 miliar. Namun, setelah penambahan tersebut, berubah menjadi US$25 miliar atau sekitar Rp386 triliun dengan kurs Rp15.589.
Adapun kesepakatan tersebut terjadi usai pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 28/11.
Penjelasan Kementerian Pertahanan
Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan Brigjen Edwin Adrian Sumantha menjelaskan, penambahan anggaran itu bukan terjadi secara tiba-tiba, namun melalui proses yang cukup lama.
“Kemudian dengan dinamika situasi geopolitik dan geostrategis di tingkat regional dan global yang berubah sangat cepat sejak setahun terakhir, di mana perubahan situasi geopolitik dan geostrategis tersebut sangat berpotensi menimbulkan ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara Indonesia,” kata Edwin dalam keterangan tertulisnya.
Oleh karena itu, kata Edwin, pemerintah memandang penting secepatnya mengambil langkah meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI agar mampu menjaga kedaulatan negara.*