PKS Sebut Gimik ‘Gemoy’ Tak Sehat, Gibran: Semua Masukan Kami Terima

Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara pengumuman Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hotel Grand Kemang, Senin, 6/11/2023 | M Hafid/Forum Keadilan
Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara pengumuman Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Hotel Grand Kemang, Senin, 6/11/2023 | M Hafid/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman mengaku prihatin soal gimik politik berupa ‘gemoy’ untuk memenangkan Pemilu 2024 daripada fokus pada politik gagasan.

Diketahui, ‘gemoy’ digunakan para pendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Gibran merespons singkat pernyataan Sohibul tersebut.

Bacaan Lainnya

“Semua masukan kami terima ya, makasih makasih,” ujarnya saat blusukan ke Jalan Jelambar Utama 4, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu, 26/11/2023.

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyatakan bahwa partainya akan menekankan politik gagasan. Ia juga menyinggung tentang adanya pihak lain yang lebih memprioritaskan gimik politik berupa ‘gemoy.’

Awalnya, Sohibul mengatakan, PKS berupaya memimpin dalam politik gagasan sebagai respons terhadap kondisi saat ini.

“PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan apalagi hari-hari ini. Nah Bapak Ibu sekalian situasi ini tentu tidak boleh kita biarkan maka PKS memelopori adanya politik gagasan ini untuk mengatasi kondisi yang tidak kita harapkan,” ujarnya dalam acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu, 26/11.

Sohibul lantas mengomentari persaingan politik saat ini, menyebutnya lebih cenderung mengutamakan gimik semata.

“Apalagi hari-hari ini bapak ibu sekalian, saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimiknya sekarang ada istilah ‘gemoy’, ‘santuy’,” katanya.

Menurut Sohibul, seolah-olah orang yang mampu memimpin Indonesia adalah mereka yang ‘gemoy’. Ia juga menilai gimik politik merupakan sesuatu yang tidak sehat.

“Seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, Bib apa Bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat,” ujarnya.*