PAN Terbuka Jika Bobby Nasution Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto | Ist

FORUM KEADILAN – Wali Kota Medan sekaligus kader PDIP Bobby Nasution menyatakan dukungan terhadap bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Keputusan itu pun membuat Bobby dipanggil ke kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat. Bobby dipanggil lantaran PDIP mengusung bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Bacaan Lainnya

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyatakan bahwa partainya terbuka jika Bobby ingin bergabung.

“Mas Bobby mau masuk PAN ya tentu kami sangat terbuka untuk itu,” ujar Yandri saat dihubungi wartawan, dikutip, Rabu, 8/11/2023.

Meski begitu, Yandri enggan berkomentar mengenai proses di PDIP terkait dengan pilihan politik menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Yandri, masalah tersebut merupakan urusan internal.

“Ini urusan internal PDIP kami hormati,” pungkas Yandri.

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengungkapkan bahwa pemanggilan Bobby ke kantor DPP PDIP dikarenakan partainya tidak menerapkan sistem dua kaki.

Sistem tersebut memerlukan setiap kader PDIP untuk secara tegas mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh partai, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Seperti teman-teman ikuti berita Bobby saat ini kan mau bergabung ke Mas Gibran. Makanya kita minta Bobby klarifikasi ya, karena di PDIP nggak bisa orang main dua kaki gitu, tapi tadi Mas Bobby itu apa ya, antara perasaan yang sekarang lagi bergejolak, antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana,” jelas Komarudin.

Dalam pertemuan tersebut, Bobby meminta izin untuk mendukung Prabowo dan kakak iparnya, Gibran, dalam Pilpres 2024 tanpa harus meninggalkan PDIP. Namun, Komarudin menegaskan menolak permintaan Bobby.

“Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan Pak Prabowo, timnya Pak Prabowo dalam pemenangan Pak Prabowo. Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDIP. Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah, satu rumah ini mau bertarung kita kasih keluarga lain, ‘Eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan’ kan nggak bisa begitu,” tegas Komarudin.*

Pos terkait