FORUM KEADILAN – Curhat adalah salah satu cara bagi kita untuk menyampaikan isi hati kepada orang lain. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan orang-orang terdekat kita. Namun, perlu diingat bahwa curhatan kepada orang terdekat juga dapat menjadi toksik, yang sering disebut sebagai trauma dumping.
Trauma dumping adalah saat seseorang menceritakan kisah traumanya tanpa mempertimbangkan dampaknya pada pendengar.
Trauma dumping dapat menyebabkan kesehatan mental orang lain yang mendengar cerita kita menjadi goyah tanpa kita sadari.
Seseorang yang melakukan trauma dumping biasanya mengalami gangguan depresi, kecemasan, atau stres pasca trauma dalam lingkungannya. Orang yang mendengarkan curhatan tersebut mungkin merasa gelisah, bingung dalam menanggapi, dan sering kali tidak diberi kesempatan untuk memproses isi curhatan tersebut.
Trauma dumping bukanlah cara yang sehat untuk mengatasi trauma atau mendapatkan dukungan, karena dapat membuat orang yang mendengarkan merasa terbebani atau merasa kelelahan karena harus mendengarkan pengalaman traumatis berulang kali.
Menghadapi orang yang melakukan trauma dumping dapat menjadi ketidaksiapan atau tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani situasi tersebut.
Berikut beberapa tips untuk mencegahnya:
- Dengarkan dengan empati.
- Tetapkan batasan yang jelas dan sampaikan batasan dengan baik jika orang tersebut melewati batasan tentang curhatannya.
- Memberi saran untuk mereka agar mencari bantuan seperti psikolog.
- Menjaga kesehatan mental untuk diri sendiri
- Dan terakhir untuk diingat bahwa kita tidak bertanggung jawab penuh untuk menyelesaikan trauma seseorang.*
Laporan Sukma Cempaka