FORUM KEADILAN – Peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan deklarasi pengangkatan Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai strategi politik untuk menjajaki Senayan.
Saidiman memandang, deklarasi yang relatif singkat hanya dalam hitungan hari saja dari kader menjadi ketua umum sebagai strategi politik yang dimainkan PSI untuk keluar dari kebuntuan elektoral dan mengangkat elektabilitas. Tujuannya tentu saja untuk lolos ke bangku parlemen senayan.
“Ini adalah strategi politik yang dilakukan oleh PSI dengan terobosan untuk bisa mengangkat suara PSI. Keputusan mengangkat orang seperti Kaesang adalah cara PSI keluar dari kebuntuan elektoral, dan yang terpenting saat ini bagaimana mereka lolos ke senayan,” katanya.
Saidiman menilai proses pengukuhan Kaesang sebagai ketua umum, sangat aneh bagi politik biasa.
Menurutnya, dalam survei-survei opini pubik sejauh ini PSI juga tidak terlalu menggembirakan dalam performa yang dilakukan untuk mempengaruhi sisi elektoralnya. Meskipun ini adalah pemilu kedua yang diikuti oleh PSI.
Saidiman menganggap hal yang dilakukan PSI itu dapat memberikan efek dalam kepuasan publik juga mempengaruhi elektabilitas PSI dengan mengangkat Kaesang sebagai Ketum PSI, dikarenakan sosoknya memiliki kualitas personal dan bisa dipertimbangkan.
Tentunya, karena Kaesang memiliki kedekatan dengan presiden, oleh sebab itu PSI juga mengambil kesempatan dari Joko Widodo (Jokowi) karena mempunyai tingkat kepuasan publik.
Lanjutnya, hal tersebut juga dianggap masuk akal apabila PSI memilih Kaesang menjadi ketua umum partai.
Sebab jauh sebelum itu kaesang juga sudah menjadi pusat perhatian publik dalam semua tindakan yang dilakukan seperti memiliki berbagai bidang usaha dan perannya di media sosial. Sehingga sangat tepat apabila PSI menetapkannya sebagai pemimpin partai, terutama bagi generasi muda yang memang menjadi ceruk politik PSI.
Sementara itu, dirinya berpendapat, jika Kaesang juga bisa bergabung dengan partai politik lain seperti Partai Golkar atau PDIP. Hal itu sangat mungkin diterima.
“Kalau dia (Kaesang) mau, partai besar lain seperti ke PDIP atau Golkar, sangat mungkin akan diterima tetapi pilihannya pada partai kecil seperti PSI. Saya kira ini ikhtiar politik yang harus dihargai juga dari seorang Kaesang Pangarep, mau bertumbuh dari partai kecil,” tutupnya.
Sebelumnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Senin, 25/9/2023 atau dua hari setelah ia bergabung pada Sabtu, 23/9 lalu.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie yang secara resmi mengumumkan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas).
“Memutuskan, menetapkan pengangkatan Saudara Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum DPP PSI periode 2023-2028,” kata Grace.*
Laporan Ari Kurniansyah