Pemprov DKI Pangkas Subsidi TransJakarta Rp336 Miliar, Tarif Tetap Rp3.500

Ilustrasi Transjakarta | Ist

FORUM KEADILAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memangkas anggaran Public Service Obligation (PSO) atau subsidi tiket TransJakarta sebesar Rp336 miliar. Meskipun demikian, tarif bus tetap Rp3.500.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan bahwa awalnya Pemprov merencanakan pemangkasan PSO TransJakarta sebesar Rp1 triliun dari anggaran sebelumnya sebesar Rp3,9 triliun menjadi Rp2,9 triliun.

Bacaan Lainnya

Namun, pemangkasan anggaran tersebut ternyata berpotensi mengganggu pelayanan, sehingga akhirnya subsidi hanya dikurangi sebesar Rp336 miliar, yaitu dari anggaran awal sebesar Rp3,90 triliun menjadi Rp3,57 triliun.

“Jadi untuk PSO kami kembali usulkan untuk dilakukan pengurangannya maksimum Rp336 miliar dari sebelumnya di angka pengurangan Rp1 triliun artinya dari Rp2,9 (triliun) ada penambahan Rp600 (miliaran) dan kita harapkan dengan penambahan ini tidak akan mengurangi level of service dari TransJakarta yang sudah dilaksanakan saat ini,” kata Syafrin sela pembahasan APBDP 2023 di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 15/9/2023 malam.

Direktur Utama TransJakarta Welfizon Yuza menjelaskan, penurunan subsidi dilakukan karena anggaran DKI sedang mengalami defisit. Namun, di sisi lain, subsidi masih tetap perlu disalurkan karena tarif yang dibayarkan oleh penumpang TransJakarta saat ini sebesar Rp3.500. Sementara itu, nilai ekonomis yang seharusnya dibayarkan untuk satu penumpang adalah Rp15 ribu.

“Anggaran Pemprov DKI lagi defisit,” jelasnya.

“Jadi kalau kita rata-rata pendapatan tiket per pelanggan itu kira-kira Rp 2 ribu. Jadi subsidinya per sekali perjalanan itu kira-kira Rp13.000,” tambah dia.

Welfizon menjamin bahwa penyesuaian tersebut tidak akan mengganggu pelayanan kepada pelanggan. Dia mengatakan bahwa TransJakarta memiliki target untuk meningkatkan jumlah penumpang sebesar 40 persen pada 2023 ini.

“Kami pastikan layanannya tetap berjalan normal, bahkan target jumlah layanannya kami targetkan tahun ini tuh kira kira 40 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya 191 juta, tahun ini kami targetkan 265 juta,” ujarnya.*