Selasa, 08 Juli 2025
Menu

Dugaan Ada Sosok Kuat di Balik Pemeriksaan Cak Imin

Redaksi
Ketua Umum PKB, Cak Imin
Ketua Umum PKB, Cak Imin | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin memandang kemungkinan adanya pengaruh sosok kuat di balik pemeriksaan Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar atau Cak Imin di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya tidak tahu siapa yang mempengaruhi KPK. Yang jelas jika laga seperti ini ada orang kuat di belakang ini semua. Bahaya kalau ada pengaruh luar dari mereka yang bisa mempengaruhi KPK untuk memeriksa lawan politik atau (dalam hal ini) cawapresnya Anies (Cak Imin), ini adalah negara dunia ketiga di mana hukum masih bisa dimainkan politik,” ujar Ujang kepada Forum Keadilan pada Selasa, 5/9/2023.

Terkait dengan elektabilitas, Ujang menilai hal ini bisa berpengaruh terhadap suara dukungan kepada Cak Imin lantaran berurusan dengan KPK meskipun saat ini berstatus sebagai saksi.

“Hari ini akan diperiksa walaupun minta ditunda itu berbahaya, dalam konteks sebagai cawapres, tapi memiliki persoalan hukum di masa lalu yang menjadi sebuah persoalan bagi Anies Baswedan,” ujarnya.

Ia juga memandang dampak dari pemeriksaan ini sangat tidak baik bagi Ketum PKB, khususnya kepada Anies Baswedan.

Berdampak buruk karena keduanya merupakan pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Bahkan Ujang mengatakan bahwa ini adalah resiko bagi Cak Imin dan PKB hingga sebuah pilihan yang berani menjadi cawapres Anies dengan berbagai macam risiko persoalan hukum.

Sebelumnya, KPK memanggil Cak Imin untuk mengumpulkan informasi dan mendalami perkara korupsi pengadaan sistem proteksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 2012.

Kasus korupsi itu terjadi saat Cak Imin menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) periode 2009-2014.

Pemanggilan Cak Imin sebagai saksi ini dilakukan beberapa hari usai deklarasi dirinya menjadi bakal calon wakil presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.*

 

Laporan Ari Kurniansyah