PKB Berdiri di Antara Keseriusan Dua Koalisi

Ketum Gerindra Prabowo dan Ketum PKB Cak Imin memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup Minggu, 9/7/2023. | ist

FORUM KEADILAN – Nama Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo. Padahal PKB saat ini berkoalisi dengan Partai Gerindra, yang mana mengusung Ketum-nya, Prabowo Subianto, sebagai bakal capres.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Luluk Nur Hamidah mengatakan, partainya menghargai keputusan PDIP untuk memasukan nama Cak Imin ke dalam daftar cawapres Ganjar. Namun, untuk langkah selanjutnya PKB masih menunggu keseriusan dari koalisi Ganjar dan koalisi Prabowo.

Bacaan Lainnya

“Kalau itu tentu kita hargai. Namun, itu akan dilihat melalui langkah-langkah serius yang lain dari kedua belah pihak. Tetapi sampai sekarang, posisi PKB itu masih dengan Gerindra,” ujar Luluk kepada Forum Keadilan.

Luluk mengatakan, PKB sudah satu tahun membangun komitmen untuk kerja sama dengan Gerindra. Komitmen itu di antaranya adalah mengusulkan nama Cak Imin sebagai cawapres.

“Jadi, kalau bukan dengan Cak Imin, ya tentu akan terevaluasi dengan sendirinya. Sebaliknya dengan PDIP, kita punya pengalaman selama 10 tahun bekerja sama,” imbuhnya.

Selain itu, kata Luluk, kontribusi PKB bagi pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2019 sangat signifikan. Sebab, PKB memiliki kekuatan terbesar di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Luluk berpandangan, masuk akal tentunya kalau PKB mengandalkan kepada seberapa serius PDIP menginginkan Cak Imin sebagai cawapres Ganjar.

“Bukan gimmick ya. Kalau misalkan hanya gimmick untuk sekedar untuk menahan agar PKB tidak ke mana-mana, itu soal lain,” tegasnya.

Dalam situasi menjelang Pilpres 2024, sudah bukan soal mau atau tidaknya menyebrang koalisi. Menurut Luluk, perjalanan politik saat ini sangat dinamis, yang jelas PKB saat ini dalam posisi yang sangat siap untuk menjadi bagian penting pemenangan, siapa pun capresnya.

“Kalau untuk PKB, cawapresnya itu ya mesti Cak Imin. Ini bukan sekedar asal meminta untuk Cak Iminnya, tetapi dengan pertimbangan yang sangat matang,” ungkapnya.

PKB sendiri, kata Luluk, punya dua kekuatan. Pertama kekuatan PKB sendiri, kedua kekuatan Nahdlatul Ulama (NU).

“Ini menurut saya, yang tidak dimiliki oleh calon yang lain. Kalau Cak Imin memiliki nilai lebih itu,” lanjutnya.

Soal ada atau tidaknya gejolak di internal koalisi Prabowo pasca masuknya nama Cak Imin dalam bursa cawapres Ganjar, menurut Luluk tidak ada. Untuk itu PKB berharap, Prabowo tidak ragu-ragu untuk mengambil Cak Imin sebagai cawapres.

Tetapi perlu digarisbawahi, PDIP juga masih belum membuat keputusan akhir tentang siapa cawapres Ganjar. Jadi menurut Luluk, permainan ini masih menarik untuk disaksikan.

“Mungkin ini seni dari Pilpres 2024. Semua orang akan tahu itu, dua jam sebelum pendaftaran,” katanya sembari bercanda.*

LaporanĀ Charlie Adolf Lumban Tobing