Budiman Sudjatmiko Didukung Jadi Cawapres Prabowo, Pengamat: Jangan Dianggap Serius

Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto
Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto

FORUM KEADILAN – Nama kader PDIP, Budiman Sudjatmiko, tiba-tiba masuk dalam bursa cawapres sebagai usulan dari Relawan Jokowi untuk menjadi calon wakil presiden, Prabowo Subianto.

Budiman yang beberapa waktu lalu bertemu dengan Prabowo Subianto hingga di gadang-gadang hengkang dari PDIP ini pun dianggap layak untuk dampingi Ketum Gerindra berlaga di pemilu tahun depan.

Bacaan Lainnya

Melihat usulan dari relawan Jokowi ini, pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai hal tersebut adalah hal yang wajar.

“Sah-sah saja jika memang ada relawan Jokowi yang mendukung Budiman Sudjatmiko menjadi cawapresnya Prabowo, tetapi kan kalau kita baca soal dukung mendukung ya itu sah-sah saja, tidak dilarang,” katanya, kepada Forum Keadilan, Senin, 7/8/2023.

Kendati begitu, Ujang mengatakan dukungan seharusnya diberikan dengan melihat parameter dan indikator sosok cawapres tersebut.

“Pertama tentu itu kan harus didukung oleh partai atau koalisi partai dengan 20 persen kursi parlemen artinya Budiman ini ada yang dukung enggak, partai politiknya untuk bisa menjadi cawapresnya Prabowo. Dia kan kadernya PDIP, dan PDIP kan tidak mungkin juga mendukung Budiman menjadi cawapresnya Prabowo, dan partai lain pun tidak ada yang mendukung,” ujarnya.

“Nah oleh karena itu harus dilihat dukungan partai nya kalau tanpa dukungan partai hingga 20 persen itu, ya tidak bisa,” imbuhnya.

Kemudian, ia menjelaskan elektabilitas cawapres perlu diperhitungkan sebelum diumumkan karena untuk nilai jual di publik.

“Kedua, saya melihat terkait dimana elektabilitas, elektabilitas itu penting bagi siapa pun yang ingin menjadi cawapres, disitukan ada nilai jual ada nilai tawar bagi sosok figur siapapun yang ingin menjadi cawapres termasuk Budiman, dan bursa cawapres itu kan biasanya dilihat salah satu indikatornya yang dari elektabilitasnya yang muncul, nah Budiman dimana elektabilitasnya, ada tidak, bagus tidak? Kecil atau besar? Itu juga menjadi hal yang penting,” ucapnya.

Selain, dukungan dan elektabilitas. Ujang mengungkapkan modal ketiga bagi seseorang yang ingin menjadi cawapres adalah terkait finansial.

“Lalu ketiga kekuatan finansial, finansialnya dari mana, Apakah ada penguasaan yang mendukung atau tidak. Jadi paling tidak, diantara banyak faktor itu, paling tidak itu menjadi ukuran apakah Budiman Sudjatmiko bisa menjadi cawapresnya Prabowo atau tidak saya,”katanya.

Menurutnya, tiga faktor tersebut harus dilihat dari Budiman Sudjatmiko, jika memang akan maju sebagai cawapres nantinya.

“Tapi dalam konteks pernyataan, kenyataan realita politik yang ada saat ini agak berat itu bisa terjadi, karena paling tidak ada 3 hal yang saya sebutkan tadi. Itu harus diukur betul, kalau tidak bisa mau di dorong-dorong juga partai nya tidak ya sulit. Lalu jika elektabilitasnya tidak ada ya susah juga di publik. Kalau kekurangan finansial juga tidak ada susah juga,” katanya.

Sementara itu, terkait nama Budiman Sudjatmiko yang diusulkan oleh Relawan Jokowi sebagai cawapres Prabowo. Ujang menilai sebaiknya tidak ditanggapi dengan serius.

Hal tersebut dikarenakan, usulan bisa datang dari siapa saja, namun keputusan tetap ada ditangan partai politik masing-masing.

“Ya memang gak ada (elektabilitas) itu kan usulannya Relawan Jokowi aja, dan itu juga hanya satu dua orang, jadi jangan ditanggapi terlalu serius, namanya juga usulan orang. Relawan Jokowi lainnya juga belum tentu sepakat secara kelembagaan,” tandasnya. *

 

LaporanĀ Novia Suhari