FORUM KEADILAN – Sebagai besar orang memilih makanan olahan untuk mengatasi rasa lapar.
Selain karena rasanya enak, banyak variasi, dan praktis, makanan olahan mudah ditemui di berbagai tempat, seperti di pasar tradisional, pasar modern, mal ataupun outlet-outlet yang bisa ditemui di pinggir di jalan.
Oleh sebab itu, tidak heran jika makanan olahan memiliki banyak penggemar, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
FYI, makanan olahan adalah makanan yang telah melewati beberapa tahapan proses pengolahan, seperti pemanasan, pengeringan, pengalengan, pembekuan, pengemasan, dan sebagainya.
Meskipun demikian, ada banyak bahaya yang mengintai jika Anda mengonsumsinya terlalu sering. Lalu, apa saja bahaya dari terlalu sering mengonsumsi makanan olahan?
1. Tinggi Gula
Makanan olahan banyak mengandung gula. Sebagian besar makanan olahan berbahan dasar tepung, yang mana memiliki indeks glikemik tinggi, terutama bila disertai zat pemanis tambahan.
Hal tersebut tentunya tidak baik untuk kesehatan karena dapat memicu terjadinya penyakit diabetes, kelebihan berat badan bahkan obesitas.
2. Memicu Gangguan Pencernaan
Hal ini terjadi karena makanan olahan memiliki kandungan serat yang rendah.
Selain itu, makanan olahan juga sudah ditambahkan dengan zat-zat kimia. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan asupan serat, sehingga berisiko terjadinya gangguan pencernaan atau sembelit.
3. Tinggi Kandungan Garam
Makanan olahan mengandung kadar garam yang tinggi. Hal ini karena terdapat proses pengawetan dan pengeringan makanan pada produk akhir.
Mengonsumsi garam berlebihan dapat memicu penyakit stroke, jantung dan hipertensi.
4. Memicu Kanker
Makanan olahan dapat memicu kanker apabila dikonsumsi terlalu sering. Hal ini karena makanan olahan bisa memicu terbentuknya zat atau senyawa akrilamida yang dipercaya sebagai faktor pencetus kanker atau karsinogenik.
5. Risiko Tumor
Terdapatnya lonjakan glukosa pada makanan olahan bisa menyebabkan tingginya jumlah insulin serta memicu pertumbuhan sel-sel lemak. Selain itu juga dapat meningkatkan replikasi sel dan pertumbuhan tumor.*
Laporan Sandra Ridhola Veronica