5 Efek Buruk Konsumsi Garam Berlebihan

FORUM KEADILAN – Garam banyak ditambahkan dalam berbagai jenis makanan. Selain untuk memberi cita rasa gurih pada makanan, garam juga berguna sebagai pengawet alami, meningkatkan teksur dan rasa, serta membuat warna makanan lebih menarik.
Garam juga memiliki manfaat bagi tubuh, yaitu untuk memproses keseimbangan cairan tubuh, mengontrol tekanan darah, serta mendukung fungsi saraf dan otot. Manfaat tersebut dapat diperoleh jika garam dikonsumsi secukupnya.
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI menganjurkan batas jumlah garam yang dikonsumsi tidak melebihi 2000 mg natrium/setara 1 sendok teh per hari.
Pasalnya, bila mengonsumsi garam secara berlebihan berisiko membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Berikut lima efek buruk mengonsumsi garam secara berlebihan.
1. Menyebabkan Dehidrasi
Garam mengandung natrium. Jika kandungan garam terlalu tinggi, tubuh akan butuh lebih banyak cairan untuk membersihkan jaringan dan organ-organ lain dalam tubuh. Hal ini akan berisiko menyebabkan dehidrasi.
2. Penyakit Ginjal
Kadar garam yang tinggi dapat menambah protein dalam ginjal, sehingga proses pembuangan urine pun meningkat. Hal ini menyebabkan ginjal bekerja lebih keras menyaring protein dan menghasilkan urine. Akibatnya berisiko penyakit ginjal bahkan memicu timbulnya batu ginjal.
3. Mengakibatkan Kejang pada Otot
Tingginya asupan garam dapat mengganggu keseimbangan antara kalium dan natrium yang bertanggung jawab mengontrol dalam tubuh. Kondisi ini bisa mengakibatkan nyeri hingga kejang pada otot.
4. Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi
Tingginya kadar garam membuat tubuh menarik banyak cairan. Hal ini dapat meningkatkan volume darah dan menyebabkan tekanan berlebihan pada pembuluh darah.
Jika kondisi tersebut berlangsung terus-menerus, jantung akan bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya dapat memicu terjadinya penyakit jantung.
5. Tubuh Bengkak
Garam bermanfaat untuk menjaga keseimbagan elektrolit dalam tubuh.
Asupan garam yang berlebihan menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air. Hal ini membuat tubuh pada bagian tertentu akan membengkak.*
Laporan Sandra Ridhola Veronica