FORUM KEADILAN – Capaian kinerja merupakan indikator utama berhasil tidaknya sebuah lembaga atau institusi pemerintahan menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Ukuran keberhasilan salah satunya ditilik dari tingkat kepuasan dan kepercayaan publik terhadap institusi tersebut.
Hari ini, Sabtu, 22 Juli 2023 bertepatan dengan hari jadi Korps Adhyaksa, Kejaksaan Republik Indonesia ke 63. Sebagai salah satu institusi penegak hukum yang dimiliki negeri ini, akselerasi Kejaksaan tak dipungkiri menjadi garda terdepan dalam memberi rasa keadilan, kemanfaatan hukum, serta kepastian hukum bagi masyarakat pencari keadilan.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menggambarkan hal tersebut. Kejaksaan di bawah kepemimpinan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menurut lembaga survei itu berada di level tertinggi di antara lembaga penegak hukum lainnya, yaitu mencapai 80,6 persen.
“Dibanding Polri dan KPK, Kejaksaan berada di level tertinggi dimana kepercayaan publik terhadap Kejaksaan berada di angka 80,6 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Lantas bagaimana akademisi memotret sepak terjang kejaksaan sejauh ini. Dosen Hukum Pidana Universitas Trisakti Azmi Syahputra menyebut kejaksaan telah menunjukkan kualitas dan cakrawala baru penegakan hukum.
“Harus diakui kejaksaan menunjukkan cakrawala baru penegakan hukum di Indonesia,” ujar Azmi kepada Forum Keadilan, Sabtu, 22/7/2023.
63 tahun kejaksaan menurut Azmi menjadi momentum sekaligus triger untuk konsisten menjadi lembaga penagak hukum yang dipercaya masyarakat. Hal ini sekaligus menjadi bukti penunaian janji Jaksa Agung yang ingin mengembalikan marwah kejaksaan, sebagaimana janjinya pada saat pelantikan.
” Arah tujuan kinerja kejaksaan yang semakin terarah dan bermakna, terbukti dengan capaian yang semakin baik, penegakan hukum yang berkualitas, berani, tegas dan humanis serta banyak terobosan yang dilakukan oleh kejaksaan Agung ini.
Rekam jejak prestasi kejaksaan menurut Azmi terutama terlihat dalam mengungkap, mendongkrak kasus-kasus mega korupsi sehingga menjadi penting guna peningkatan reputasi dan memulihkan kepercayaan publik pada institusi.
Kejagung menurutnya berhasil merealisasikan keadilan sehingga dengaa sendirinya berkorelasi terhadap kepercayaan tinggi dari masyarakat. Wajah kepastian dan kualitas penegakan hukum sampai saat ini termasuk berani mengubah cara penyelesaian hukum terhadap 3049 perkara perkara pidana ringan dengan cara Restorative Justice dan membentuk 3537 Rumah RJ.
Di sektor pengembalian keuangan negara, kejaksaan diakuinya juga unggul dari lembaga penegak hukum lain. Dampaknya tentu sejalan dengan pemasukan keuangan negara serta kepercayaan publik.
“Saya berharap Kejaksaan Agung dan seluruh jajaran dapat terus mempertahankan prestasi kepercayaan publik, tingkatkan kepekaan sosial serta terus melakukan terobosan terobosan hukum guna penegakan hukum yang prosedural, berkualitas dan berkeadilan,” pungkas Azmi.*(Tim FORUM KEADILAN)