Argentina di Tengah Bisnis dan Politik di Indonesia

Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi. (ist)

FORUM KEADILAN – Tinggal hitungan hari Matchday antara Indonesia melawan Argentina akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno.

Animo luar biasa ditunjukkan masyarakat Indonesia untuk menyaksikan langsung laga antara Garuda Indonesia melawan tim tango, raja pesepakbola dunia.

Bacaan Lainnya

Bayangkan saja, waktu dari 10 menit, 60 ribu tiket disiapkan panitia untuk pertandingan melawan tim berjuluk La Albiceleste tersebut habis terjual. Banyak media internasional, termasuk media Argentina bahkan menyebut antusiasme memperoleh tiket Matchday itu sebagai sebuath hal yang sangat fantastis.

Angkat suara, anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga memandang fakta ludesnya tiket Matchday Indonesia-Argentina sebagai pertanda positif. Animo industri sepakbola saat ini mampu mengimbangi panggung musik di tanah air.

Sementara menurut Ketua Umum PSSI Erick Thohir Berhasil didatangkannya Timnas Argentina ke Indonesia disebut Ketua PSSI Erick Thohir tak lepas dari peran legenda Inter Milan, Javier Zanetti. Seperti diketahui, di masa lalu Erick Thohir merupakan Presiden klub Inter Milan dan Zanetti sebagai wakilnya.

Matchday ini bagi Erick Thohir sangat penting untuk membangun karakter sepakbola nasional. Bukan sekedar bermain, Matchday ini  juga ajang belajar sekaligus menaikkan mental dan moral para pemain Indonesia. Kehadiran juara Piala Dunia 2022 ini tentunya diharapkan tak hanya berdampak pada pembinaan mental pemain sepakbola Indonesia. Uji coba melawan raksasa sepakbola dunia tersebut juga diharapkan dapat menghapus citra negatif soal sepakbola Indonesia.

Terlebih Indonesia pernah mendapat sanksi dari FIFA akibat tragedy Kanjuruhan yang memakan korban jiwa 135 orang di bukan Oktober 2022 lalu. Seusai mengecek Stadion Manahan, Solo, Minggu, 4 Juni 2023, Erick Thohir berharap penyelenggaraan kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 dapat berlangsung sesuai regulasi FIFA. Badan Sepak Bola Dunia, FIFA diingatkannya masih melakukan pemantauan Indonesia. Sanksi berat berupa penghentian aktivitas sepak bola dapat diberikan FIFA bila kompetisi di Indonesia memunculkan kerusuhan lagi.

Sependapat dengan pernyataan Erick Thohir, pengamat sepak bola Kesit Budi Haryono memandang sederet manfaat akan diperoleh Indonesia dari Matchday Argentina- Indonesia. Dari sisi teknis, menurutnya Timnas Indonesia mendapatkan lawan tanding yang berkualitas. Pertandingan itu akan menjadi pengalaman berharga bagi pemain dan mendongkrak nama Indonesia di peringkat FIFA.

“Siapa yang menyangka Lionel Messi mau hadir ke Indonesia yang notabene dari sisi peringkat dunia hanya menempati posisi 149. Apalagi kalau kemudian Indonesia, katakanlah, bisa menang atau bisa seri saja dengan Argentina, akan memberikan poin tambahan yang sangat berarti untuk mendongkrak peringkat Indonesia di FIFA,” ungkap Kesit ketika dihubungi oleh Forum Keadilan pada Sabtu, 10/6/2023.

Sementara dari sisi non teknis, Argentina bisa membawa pesan kepada negara-negara kuat dalam sepak bola lainnya agar tidak segan-segan datang ke Indonesia untuk melakukan pertandingan persahabatan.

Ilustrasi industri sepakbola dimana uang bernilai besar bisa mendatangkan tim-tim dunia. (Ist)

Bisnis dan Kendaraan Seksi

Sentilan dilontarkan pengamat sepak bola Akmal Marhali yang berpendapat kedatangan Timnas Argentina hanya murni untuk kepentingan bisnis saja.

“Sejatinya kedatangan Timnas Argentina murni kepentingan bisnis, Argentina melaksanakan tur Asia 2023 tujuannya untuk mendapatkan keuntungan finansial termasuk juga promosi Tim Nasional mereka,” ungkap Akmal kepada Forum Keadilan.

“Intinya, kehadiran Argentina murni karena bisnis. Mereka mendapatkan uang besar dari kehadiran mereka ke Indonesia dan Cina,” tambahnya.

Akmal membocorkan bahwa dalam laga persahabatan ini, Timnas Argentina bisa meraup keuntungan sebesar $5 juta atau setara dengan Rp73 miliar.

“Tinggal punya duitnya aja berapa. Nggak ada. Murni bisnis, mau datengin Spanyol, Brazil kalau ada duitnya juga bisa,” celoteh Akmal mengenai kedatangan Timnas Argen akan mengangkat pamor PSSI.

Tim besar ucapnya sebenarnya telah berkali-kali berhasil didatangkan ke Indonesia. Sebut saja Timnas Belanda, Klub Arsenal, dan Chelsea. Namun faktanya, kedatangan para pemain dunia tak merubah iklim sepakbola Indonesia.

“Hal-hal yang fundamental belum bisa diukur. Kalau banyak langkah-langkah yang dilakukan ya bagus, hasilnya seperti apa ya belum kelihatan. Hal fundamental itu seperti kompetisi, sekarang kan kompetisi tidak boleh ada tim lawan, kapasitas stadion 50 persen. Artinya belum ada perubahan semenjak tragedi Kanjuruhan. Jadi belum terlihat,” tegasnya.

Kualitas liga yang baik tentunya menurut Akmal akan selaras dengan pembenahan dari sisi mental pemain. Bagaimana mental pemain yang sebenarnya tukas Akmal baru akan terlihat setelah kompetisi di Indonesia berjalan beberapa bulan.

“Kan baru SEA Games aja kan, nanti baru 2-3 bulan baru (terlihat). Kompetisi jalan, baru terlihat mana kekurangannya,”

Kembali ke Matchday Indonesia-Argentina, Akmal pesimis event itu akan banyak memberi pengaruh terhadap kepercayaan publik soal keamanan industri sepakbola di Indonesia.

Akmal bahkan mengkritik PR PSSI yang belum dituntaskan terkait Tragedi Kanjuruhan.

“Yang paling penting adalah bagaimana pembenahan psikologis para korban sekaligus pembenahan internal terhadap kompetisi domestik sepak bola Indonesia. Ini yang belum terlihat,” tambahnya.

Erick Thohir digadang-gadang sebagai Cawapres ideal dan diisukan akan menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang. (Ist)

Seiring dengan semakin menghangatnya situasi politik jelang Pilpres 2024, kedatangan Lionel Messi Cs ke Indonesia tak urung dikait-kaitkan publik dengan ambisi Erick Thohir. Terlebih saat ini mana Erick Thohir semakin menguat untuk menjadi Cawapres ideal di perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Tak menampik, Akmal menyinggung sepakbola kerap digunakan pihak tertentu untuk menaikkan citra. Berdasarkan catatannya, setidaknya sejak tahun 2002, sepakbola menjadi kendaraan politik paling seksi yang digunakan calon kepala daerah.

“Bola itu kan digunakan untuk semua, menaikkan citra. Nantinya akan terlihat apakah yang dilakukan Erick saat ini untuk kepentingan elektabilitas dia atau menaikkan sepak bola. Kan belum kelihatan. Saya gak bisa menyimpulkan apakah langkah yang diambil luar biasa, karena bisa jadi langkah yang diambil dalam rangka pencapresan,” Akmal berkomentar.

“Makanya kita bisa nilai ketika Pak Erick Thohir maju Cawapres kan berarti sepak bola digunakan sebagai kendaraan politik, kalau dia gak maju berarti murni untuk memajukan sepak bola,” timpalnya di akhir pembicaraan. *