Bundesliga: “Furnduell” Dortmund – Bayern, Siapa Nomor 1?

Sengit hingga akhir, Dortmund atau Bayern? | Photo by The Analyst

FORUM KEADILANSering dikatakan bahasa Jerman memiliki kata majemuk untuk segala hal, dan tentu saja pepatah itu berlaku untuk skenario yang kita akan saksikan Sabtu malam nanti pada pekan pamungkas Bundesliga.

Kata “Fernduell” (duel jarak jauh) adalah konsep yang dipahami secara universal di Jerman. Ini adalah kontes yang melibatkan dua tim yang bersaing untuk hal yang sama dan bermain di waktu yang sama tetapi di tempat yang berbeda.

Bacaan Lainnya

Mungkin bahasa Inggris harus mengadopsi kata seperti yang telah dilakukan dengan “Gegenpressing” mengingat tidak ada padanan yang tepat untuk kata sejenis.

Fernduell malam ini bakal menyajikan ujung dari persaingan maha sengit di Bundesliga dimana para penggemar akan menantikan siapa sang raja di tanah Jerman.

Peristiwa akhir pekan lalu saat Bayern Munich kalah 3-1 di kandang dari RB Leipzig dan Borussia Dortmund mengalahkan FC Augsburg 3-0 di Fuggerstadt, yang berarti BVB kembali menyalip di tikungan akhir menjadikan minggu pamungkas Liga Jerman menjadi semakin menarik.

Dengan hanya satu pertandingan tersisa, Dortmund akan dinobatkan sebagai juara jika mampu meraih kemenangan malam nanti, sementara kekalahan atau hasil imbang dari squad Edin Terzic akan membuka pintu menuju mahkota ke-11 berturut-turut untuk Bayern.

Sejak Maret lalu, pendulum telah berayun hampir bolak-balik antara dua tim besar Jerman tersebut, dengan tidak ada pihak yang dapat menarik diri dari yang lain, keduanya mengalami pasang surut.

Tercatat ada delapan kali perubahan di puncak klasemen Bundesliga musim ini, dengan dua klub raksasa itu bertukar posisi empat kali dalam sembilan minggu terakhir.

Tidak ada liga top Eropa lainnya yang mampu menawarkan tingkat ketidakpastian setajam ini. Maaf, bagi penggemar Liga Inggris yang bersikeras mengklaim bahwa hal-hal menarik hanya terjadi di liga itu. Hal-hal seperti ini bahkan tidak terjadi disana.

Saat ini, Dortmund hanya berjarak 90 menit dari Meisterschale (gelar juara) pertama mereka dalam 11 tahun.

Di satu sisi, Schwarzgelben, yang akan menjamu Mainz pada Sabtu pukul 20.30 WIB di hadapan 81.000 penonton di Signal Iduna Park, tidak perlu khawatir sama sekali tentang apa yang dilakukan Bayern pada saat yang sama di kandang FC Cologne.

Kemenangan BVB atas Mainz akan membuat kekhawatiran itu menjadi tidak relevan. Namun, bayangkan jika Bayern mencetak gol lebih dulu dan kemudian menambah satu atau dua gol. Atau misal jika Dortmund tertinggal melawan Mainz.

Inilah ketegangan Fernduell dengan segala kemegahannya. Dortmund dan Bayern mungkin berada di lapangan yang berbeda akhir pekan ini. T

Tetapi secara mental dan psikologis, laga pekan ke-34 ini merupakan perlombaan dua tim tersebut untuk memperebutkan takhta.

Borussia Dortmund tidak diragukan lagi merupakan favorit untuk merebut gelar Bundesliga, seperti layaknya tahun 2002.

Pada tahun itu, Schwarzgelben mengalahkan pemimpin lama Bayer Leverkusen pada hari pertandingan terakhir, ketika Werkself kalah di Nurnberg dan Dortmund menang di Hamburg.

Sabtu malam ini akan menjadi duel yang penuh emosi. Pelatih Dortmund Edin Terzic menyimpulkan dengan amat baik apa makna pertandingan malam nanti.

“Para pemain saya dibayar dengan sangat baik dan dapat membeli rumah baru atau mobil baru. Namun Anda tidak dapat membeli momen seperti ini: kesempatan untuk menjadi juara Bundesliga di depan pendukung mereka sendiri!” ujar Terzic.

Performa kandang berpihak untuk Dortmund. Bagaimanapun, Schwarzgelben telah meraih 11 kemenangan kandang berturut-turut di Bundesliga dan terakhir kali gagal menang di liga di Signal Iduna Park ketika mereka bermain imbang 2-2 dengan Bayern pada 8 Oktober tahun lalu.

Namun, jika kita berpikir gelar ini sudah pasti menjadi milik Dortmund, mungkin kita akan terkesiap di penghujung nanti.

Jangan pernah lupakan bahwa Bayern adalah Bayern. Mereka adalah klub tersukses sepanjang masa di Negeri Panzer tersebut.

Dan tentu frasa “bola itu bundar, apapun bisa terjadi dalam sepak bola”, akan selalu berlaku di dalam skala, level, dan kondisi apapun.

Namun di atas itu semua, mari kita berharap laga penutup musim ini akan berjalan sesuai kodratnya, laga pamungkas perebutan gelar yang menegangkan, mencekam, sekaligus menghibur bagi semua penggemar di seantero jagat.