Pelangi Seusai Badai, Garuda di Dadaku

Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023 Kamboja. | Ist
Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023 Kamboja. | Ist

FORUM KEADILAN – Tiga puluh dua tahun lamanya menanti, medali emas itu akhirnya tergantung di dada pasukan Garuda Muda, Timnas Sepak Bola U-22 Indonesia.

National Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja menjadi saksi sejarah perjuangan tak kenal lelah skuad besutan Indra Sjafri menjadi yang terbaik usai menggulingkan dominasi Thailand di tiga dekade terakhir.

Bacaan Lainnya

Euforia membuncah. Pesta kebahagian tak hanya milik Timnas Garuda, tapi milik rakyat Indonesia yang selama ini begitu sabar menanti datangnya momentum emas.

There’s a rainbow after every storm. Sebuah kutipan klasik yang menggambarkan sukacita masyarakat terhadap prestasi Indonesia di cabang olahraga paling prestisius, yakni sepak bola.

Keputusan FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tak dapat dinafikan sebagai salah satu badai terbesar dalam sejarah persepakbolaan Indonesia.

Mimpi pasukan Garuda Muda, mimpi rakyat Indonesia kandas seketika oleh sikap politik kelompok tertentu yang mencoba mengintervensi dan membuyarkan mimpi serta harapan rakyat Indonesia.

Untuk kepentingan apa? Biarlah hanya mereka yang tahu.

Satu yang pasti, Rizky Ridho cs telah berhasil menghadirkan pelangi, menambal luka menganga pembatalan tuan rumah piala dunia, menuju pesta rakyat yang larut dalam kemeriahan dan kemenangan.

Prestasi timnas menjadi trending topik di berbagai platform sosial media. Bahkan topik seputar Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang selama ini nangkring di posisi teratas sosial media, tak kuasa membendung euforia kemenangan timnas Indonesia.

“Selamat kepada Timnas U-22 Indonesia yang mempersembahkan emas di Sea Games 2023 Kamboja. Mengakhiri 32 tahun penantian puasa gelar. Tapi masih ingat soal kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20. Mungkin masyarakat sedikit terobati,” kata salah satu netizen di Twitter.

“Gagal piala dunia U-20 ada hikmah di balik itu semua, congrats atas emas Sea Games Cambodia 2023 Timnas Indonesia, mental runner up selama ini terbantahkan oleh pelatih keren Indra Sjafrie,” komentar netizen lainnya.

“Alhamdulillah ya Allah, emas! Ngobatin dari gagal maen di Pildun, Nangis,” ungkap netizen lainnya.

Hal yang sama juga diungkap pelatih Timnas Indonesia Indra Sjafri. Pelatih berusia 60 tahun itu menyebut, medali emas di SEA Games sebagai pengobat duka batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Pildun U-20.

“Saya berharap kemenangan ini menjadi pengobat duka karena kita tidak jadi tuan rumah Piala Dunia U20,” ujarnya kepada wartawan di Kamboja.

Presiden Joko Widodo tak ketinggalan menjadi bagian dari pesta. Dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, terlihat Jokowi nonton bareng (nobar) dengan sejumlah menteri dan pejabat lainnya yang ikut kunjungan kerja ke Medan.

Raut wajah mantan Walikota Solo itu tampak begitu semringah, meski mengaku tegang menyaksikan jalannya pertandingan.

Jokowi menyempatkan waktu menonton pertandingan Timnas Indonesia vs Thailand di layar kaca di sela-sela kunjungan kerjanya di Medan.

“Perjuangan pemain sepakbola muda Indonesia di SEA Games 2023 di Kamboja malam ini begitu luar biasa. Pertandingan yang dramatis, yang diwarnai hujan kartu merah dan kartu kuning, gol-gol indah bahkan di detik-detik tambahan waktu, tersaji dalam 120 menit. Malam ini, tim Garuda Muda mempersembahkan medali emas sepakbola dari SEA Games 2023, dengan mengalahkan tim kuat Thailand 5-2 di final. Sebuah penantian panjang selama 32 tahun yang berbuah manis,” tulis Jokowi melalui Instagram resminya.

“Dari Medan, Sumatra Utara, saya menyaksikan perjuangan Tim Nasional Indonesia U-22 dengan tegang namun puas. Selamat, Garuda Muda!” tutup Jokowi.

Tak ketinggalan sosok yang menjadi salah satu penyebab batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Jawa Tengah aka Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo.

“Alhamdulillah akhirnya emas sepak bola sea games kembali kita rengkuh. Selamat, bung! #TimnasDay,” tulisnya.

Bahkan partai politik yang dianggap publik sebagai biang kerok pengubur mimpi Garuda Muda tak luput berucap selamat.

“Dengan bangga, Ganjar ikut menonton Garuda Muda menaklukkan semua rintangan dan meraih medali emas di Sea Games Kamboja 2023. Mereka adalah inspirasi bagi generasi muda untuk bermimpi dan meraih prestasi setinggi langit,” tulis akun PDIP di Instagram.

Soal ketulusan di balik ucapan, rakyat memiliki hak prerogatif untuk menilainya. Dan hal itu termanifestasi lewat sikap nyinyir netizen.

“Menang sea games aja udahh bangga sekali pak…apalagi ikut piala dunia.. Sepak bola memang hiburan sederhana rakyat Indonesia pak..” balas salah satu netizen di Twitter pada cuitan Ganjar.

“Numpang selamat, agar popularitas naik kan pak? Apa kabar dengan Piala Dunia U20. Demi melarang GBK dipake buat event olahraga, eh pada akhirnya harus nurut sama atasan ya pak. Nah Coldplay, Argentina sama pak mau main diGBK. Kok ga ada aksi anti antian bejibun pak?” balas netizen lagi.

“Menolak lupa gagalnya pildun di Indonesia,” saut netizen lainnya.

Netizen juga ramai memberikan berbagai meme menyinggung pembatalan Pildun U-20 di ucapan selamat dari Ganjar itu.

Ada yang memberikan meme dengan kata-kata ‘lu tuh ga diajak’, membalas dengan video ucapan ‘bodo amat’, dan banyak juga netizen yang membagikan ulang poster Indonesia tuan rumah Pildun U-20.

Pengamat Politik Ujang Komaruddin menyebut, kemenangan Timnas Sepak Bola Indonesia di ajang SEA Games 2023 bisa menjadi momentum bagi Ganjar Pranowo untuk memperbaiki diri.

“Mengenai euforia sepak bola itu adalah momentum bagi Ganjar yang kemarin, dengan menolak (Timnas Israel), ya (sekarang) tinggal bagaimana memperbaiki diri, mengoreksi diri, agar tidak kejadian seperti sebelumnya,” Kata Ujang Komaruddin, kepada Forum Keadilan, Rabu, 17/5.

Perbaikan diri ini pun dirasa perlu dilakukan oleh bakal jadi Calon Presiden 2024 dari Partai PDIP itu agar lebih berhati-hati lagi.

“Karena ke depan ketika Ganjar sudah di Capres kan, ada isu-isu sedikit apapun itu akan berdampak kepada Ganjar, oleh karena itu ya harus hati-hati. Ya, apa pun momentum politik, atau momentum olahraga yang ada kaitanya dengan politik, harus dijadikan Ganjar sebagai tempat mengoreksi diri, atau membangun elektabilitasnya begitu,” ucapnya.

Ujang melanjutkan, semua hal harus dilihat, diukur, dan dinilai berdasarkan dinamika dan perkembangan politik yang akan terjadi ke depan.

“Karena kita tidak tahu kedepan akan ada isu ataupun dinamika apa selanjutnya,” katanya.

“Ganjar dengan konteks sepak bola Sea Games ini harusnya bisa menjadi (tempat) introspeksi diri untuk tidak menolak lagi, tapi justru mendukung Tim Indonesia ketika bertanding di mana pun termasuk Kamboja,” tandasnya.

PDIP tak ingin kaitkan kemenangan Timnas di Sea Game 2023 dengan politik praktis

PDIP menyebut kemenangan Timnas Indonesia cabor sepak bola di SEA Games 2023 merupakan obat bagi kekecewaan masyarakat karena gagalnya Piala Dunia U-20. PDIP mengapresiasi kerja keras Timnas sehingga berhasil membuat bangga masyarakat Indonesia.

“Di momen genting, Timnas berhasil keluar dari tekanan. Perjuangan ini sangat pantas kita apresiasi. Supremasi sepak bola Asia Tenggara berhasil diwujudkan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat dihubungi Forum Keadilan, Rabu 17/5.

Dia mengingatkan bagaimana Timnas Indonesia berhasil lolos ke babak final SEA Games 2023 Kamboja pun berkat kemenangan dramatis 3-2 atas Vietnam meski tampil dengan 10 pemain.

“Selamat kepada seluruh pemain dan official Timnas, termasuk pelatih Indra Sjafri. Mentalitas pemain Indonesia teruji. Saat semifinal sudah terlihat karena bermain 10 orang namun meraih kemenangan,” lanjutnya.

Hal yang sama dikatakan oleh Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko saat dihubungi Forum Keadilan. Ia mengatakan, kemenangan final Indonesia melawan Thailand adalah sebuah obat dari kehausan dan dahaga masyarakat Indonesia.

“Tiap kali ada piala dunia, saya selalu iri melihat negara-negara lain yang timnasnya bertarung di piala dunia. Meskipun level Asia Tenggara, tapi ini cukup menjadi pemuas dahaga dan bersyukur. Semoga prestasi ini bisa ditingkatkan ke level senior, level Asia,” katanya.

Saat ditanya apakah momen kemenangan Timnas akan dimanfaatkan oleh PDIP untuk meredam kekecewaan publik kepada Ganjar Pranowo yang sebelumnya sempat menolak timnas Israel tampil pada Piala Dunia U-20 di Indonesia, Budiman dengan tegas mengatakan tidak ingin mengaitkan kedua hal itu.

“Ini tidak ada hubungannya ya, kita tidak berbicara politik praktis. Dan saya pikir tidak etis kalau saya mengaitkan kemenangan timnas Indonesia di SEA Games ini dengan politik praktis,” sanggah nya.

Budiman melanjutkan, kemenangan Timnas Indonesia melawan Thailand tidak ada hubungannya sama sekali dengan menaikkan elektabilitas Ganjar Pranowo.

“Saya sebagai warga negara pecinta sepakbola merasa kalau ini kebahagiaan absolut bagi para pecinta sepak bola. Jadi ini tidak ada hubungannya dengan politik praktis. Bahwa olahraga tidak ada kaitannya dengan politik. Jangan dikaitkan, itu tidak etis ya,” sambungnya.

“Kita rayakan saja, jangan ada isu soal politik praktis, ini untuk seluruh masyarakat Indonesia kok,” tutupnya.* (Tim FORUM KEADILAN)