Partai Buruh Ngaku Bawaslu Bombardir Surat Larangan Aksi May Day

FORUM KEADILAN – Partai Buruh mengaku mendapat pesan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berupa larangan menggelar aksi di Hari Buruh Internasional atau May Day pada Senin, 1/5/2023.
Ketua Tim Khusus Pemenangan Partai Buruh Said Salahudin mengatakan, Bawaslu telah mengirimkan pesan khusus kepada pengurus Partai Buruh di sejumlah daerah untuk tidak menggelar aksi May Day.
“Setelah kami menyatakan keberatan atas larangan Partai Buruh menggelar aksi May Day, tiba-tiba saja malam (jelang aksi) pengurus kami di seluruh Indonesia secara serentak dibombardir oleh Bawaslu,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 1/5.
“Mereka bombardir kami dengan mengirimi surat edaran yang pada intinya meminta teman-teman di daerah tidak menggelar kegiatan May Day. Sudah ratusan pengurus kami diberbagai daerah yang menyampaikan laporan kepada saya. Padahal kami sendiri di pusat sama sekali tidak dikirimi surat seperti itu,” lanjutnya.
Menurut Said, pesan tersebut bernada ancaman. Dia mengaku heran karena tidak mungkin Partai Buruh diminta untuk tidak merayakan Hari Buruh Internasional dan dilarang menyuarakan kepentingan buruh
“Pembatasan aksi May Day oleh Bawaslu daerah itu jelas kami tentang. Tidak mungkin Partai Buruh diminta untuk tidak merayakan Hari Buruh Internasional dan dilarang menyuarakan kepentingan buruh, sedangkan jati diri dan alasan partai ini didirikan adalah untuk membela kepentingan kelas pekerja,” kata Said.
Said merasa ada gelagat yang aneh dari Bawaslu, seperti ada suatu agenda yang sedang dirancang Bawaslu di balik aksi masif mereka yang begitu mendadak.
“Ini ada apa, ketika kami semua sedang bersiap menggelar acara May Day, kok tiba-tiba mereka mengancam kami? Bahkan sampai ada pengurus kami yang diminta datang ke kantor Bawaslu di daerah. Tanpa undangan resmi pula,” katanya.
Said menegaskan, pengurus dan anggota Partai Buruh di seluruh wilayah hanya ingin merayakan hari besar mereka setiap satu tahun sekali itu. Sebab, kata dia, di seluruh dunia, buruh dan Partai Buruh bisa bebas merayakan May Day.
“Atas keganjilan surat-surat Bawaslu yang kami anggap sebagai serangan bagi kami, ini saya menyatakan siap melawan bila ada Bawaslu yang berusaha mencari-cari kesalahan, apalagi mereka yang punya tujuan politik untuk mendeskreditkan nama baik Partai Buruh,” tegasnya.*
Laporan Novia Suhari