FORUM KEADILAN – Riyadh Air, maskapai terbaru Arab Saudi yang diresmikan langsung oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Minggu, 12/3/2023 waktu setempat.
Menurut laporan yang dikutip dari Saudi Gazette, Selasa, 14/3, Riyadh Air akan dipimpin Gubernur PIF Yasir Al-Rumayan. Sementara Tony Douglas ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Riyadh Air ditargetkan melayani lebih dari 100 tujuan di seluruh dunia pada 2030, dengan memanfaatkan lokasi strategis Kerajaan Saudi yang terletak di antara Asia, Afrika, dan Eropa. Riyadh dinilai berpotensi menjadi pintu gerbang dunia dan tujuan global untuk transportasi, perdagangan, hingga pariwisata.
Riyadh Air disebut-sebut akan menjadi maskapai penerbangan kelas dunia, yang mengadopsi standar keberlanjutan dan keselamatan terbaik global di seluruh armada pesawat yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir.
Riyadh Air diharapkan menambah pendapatan Arab Saudi non-minyak hingga US$20 miliar atau Rp307,5 triliun untuk pertumbuhan PDB.
Adanya Riyadh Air juga menciptakan lebih dari 200 ribu lapangan pekerjaan baru.
Kepemilikan Riyadh Air sepenuhnya dari dana kekayaan kedaulatan Saudi Dana Investasi Publik (PIF), yang memiliki aset lebih dari US$600 miliar.
Aset PIF tersebut merupakan pendukung utama Kerajaan Saudi untuk mendiversifikasi ekonomi untuk mengurangi tingkat ketergantungan pada minyak.
Dalam memuluskan target 100 tujuan penerbangan tersebut, pada Oktober 2022, Arab Saudi melanjutkan negosiasi untuk pemesanan nyaris 40 pesawat jet A350 dar Airbus.
Lalu, negosiasi dengan Boeing juga dilakukan untuk perluasan transportasi maskapai Kerajaan Saudi.*