Senin, 21 Juli 2025
Menu

Ketua IPW Ungkap 3 Peristiwa Penting dalam Dugaan Suap Wamenkumham

Redaksi
IPW laporkan Wamenkumham ke KPK
IPW laporkan Wamenkumham ke KPK | Forum Keadilan/Novia Suhari
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso mengadukan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) inisial EOSH pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, 14 Maret 2023.

“Jadi saya datang hari ini membuat pengaduan. Yang terlapor itu saya menyebutkan penyelenggara negara dengan status wamen, saya sebut dengan inisial EOSH. Saya harus mengedepankan tetap asas praduga tak bersalah,” ujar Sugeng di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.

Laporan ini terkait dengan adanya penerimaan uang mencapai Rp 7 miliar.

EOSH dituding menerima aliran dana tersebut melalui asisten pribadinya.

Sugeng juga menyebut ada 3 peristiwa penting yang melatarbelakangi laporan tersebut.

“Pertama, bulan April dan Mei ada satu pemberian dana masing-masing, Rp2 miliar, (totalnya) sebesar Rp4 miliar, yg diduga diterima oleh wamen EOSH melalui asisten pribadinya di kemenkumham, saudara YAR. Ini buktinya, ini peristiwa yg pertama,” katanya, Selasa, 14/3/23.

Pemberian ini dalam kaitan seorang bernama HH, yg meminta konsultasi hukum kepada EOSH, kemudian oleh Wamen diarahkan untuk menghubungi pihak lainnya yang diadukan.

“Jadi Rp2 miliar, ini juga Rp2 miliar, pada Mei, Ini bukti kedua,” ujarnya seraya menunjukkan berkas bukti-bukti di depan awak media.

Kemudian, YAR dikonfirmasi oleh Wamen EOSH sebagai stafnya, dari bukti percakapan.

“Ini ada beberapa chat disini ya. ‘Mereka berdua aspri saya’ ini terkonfirmasi bahwa YAR dan satu lagi asprinya YAM terkonfirmasi dalam chat, itu peristiwa pertama,” ungkapnya.

Peristiwa kedua adalah pemberian dana tunai yang diperkirakan sebesar Rp3 Miliar pada Agustus 2022 dalam bentuk mata uang dollar Amerika yang diterima oleh asisten pribadi Wamen, YAR di ruangannya.

Pemberian ini diberikan oleh HH, Direktur utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM).

Pemberian tersebut diduga berkaitan dengan permintaan bantuan pengesahan badan hukum dari PT CLM untuk disahkan oleh seseorang dengan inisial AU.

Tetapi kemudian yang terjadi adalah pada tanggal 13 september berdasarkan informasi 2022 pengesahan tersebut dihapus.

Namun, muncul pengesahan susunan direksi baru.

Susunan Direksi baru PT CLM tapi disusun oleh ZAS. Sedangkan, ZAS dengan HH ini sedang bersengketa kepemilikan saham PT CLM.

“Akhirnya, 17 Oktober pukul 12.00 wib, dana Rp4 miliar di transfer, ditambah Rp3 miliar dalam bentuk US dollar yang tunai itu dikembalikan melalui transfer atas nama saudara YAR ke rekening PT CLM Rp 7 Milyar,” jelasnya.

Dari hal tersebut terbukti jika dana tunai Rp3 miliar itu terkonfirmasi dan diakui, sedangkan dana Rp 4 miliar dikucurkan melalui transfer.

“Tetapi pada tanggal 17 oktober pukul 14.36 dikirim lagi oleh PT CLM ke rekening bernama YAM aspri Wamen EOSH juga, siakui dalam chat-chat ini,” tandasnya.

Peristiwa ketiga, selama berhubungan antara Dirut CLM, HH, dengan Wamen EOSH, meminta kedua asisten pribadinya ditempatkan sebagai komisaris PT CLM, kemudian diakomodasi dengan adanya akta notaris.

“Satu orang yang tercantum, saudara YAR. Jadi ada 3 perbuatan, Rp 4 M, Rp 3 M, kemudian permintaan tercantum. Jadi ini bukti-bukti yang kami sertakan di dalam laporan kami ke KPK,” tegasnya. *

 

Laporan Novia Suhari