Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G yang Memprihatinkan

FORUM KEADILAN – Kotor, sepi, dan kumuh adalah penggambaran kondisi Pasar Tanah Abang Blok G saat ini. Bangunan Blok G seakan menjadi rumah tua yang terbengkalai karena ditinggal pedagang dan pembeli.
Dari penelusuran Forum Keadilan pada Rabu 22/2/2023, banyak kios-kios pedagang yang sepi dari aktivitas jual beli selayaknya pasar pada umumnya.

Hal ini diperparah dengan fasilitas penunjang seperti tangga maupun toilet yang sangat kumuh, kotor dan berbau tidak sedap.
Tempat yang diresmikan tahun 2013 itu hanya dihuni pedagang di lantai dasar dan 1 saja, itu pun tidak semua terisi. Sedangkan lantai 3 dan 4 sudah tak ada lagi pedagang yang berjualan.
Di kios-kios yang tutup hanya ditemukan kertas informasi penunggakan penyewaan yang masih tertempel rapi.

Tidak hanya bagian dalam Blok G saja yang terlihat buruk, bagian luar pun tidak kalah sama memprihatinkannya. Saluran air di sepanjang trotoar Blok G juga mampet, sehingga air meluber ke trotoar.
Kondisi Blok G Tanah Abang sangat kontras dengan Blok lain di kawasan pusat grosir pakaian terbesar di Asia Tenggara itu.
Terlihat dari pantauan, kondisi Blok A, B, F, maupun Skywalk Tanah Abang dari segi fasilitas dan aktivitas jual beli jauh lebih baik dibanding Blok G.
Di blok F sendiri misalnya, banyak fasilitas umum, seperti toilet, tangga penyebrangan, ataupun kondisi bangunan sangat terawat dengan baik. Di blok ini juga terdapat pendingin ruangan, yang tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Salah satu pedagang sepatu di Blok G Pasar Tanah Abang Edwin mengatakan, kondisi memprihatinkan ini sudah sejak lama terjadi.
Buruknya pengelolaan pasar, kata Edwin, menjadi penyebab sepinya pengunjung yang datang.
“Mau gimana lagi, saya kalau nggak jualan lagi di sini belum ada tempat lain yang cocok,” kata Edwin kepada Forum Keadilan.

Sementara seorang pengunjung Blok F Pasar Tanah Abang Ratna mengatakan, sudah lama dia tak berbelanja ke Blok G Tanah Abang. Dia mengaku enggan kembali ke sana karena kurangnya variasi dan areanya yang kumuh.
“Kalau ke Tanah Abang selalu ke blok A, atau F, lebih nyaman saja gitu,” katanya.*
Laporan Mohammad Arfan Fauzi