DPR Tolak Impor Beras saat Panen Raya

Ilustrasi beras. | Ist

FORUM KEADILAN – DPR RI meminta pemerintah pusat untuk tidak melakukan impor beras pada masa panen bulan Maret hingga April mendatang.

Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menilai, kebijakan impor beras akan menyengsarakan petani lokal Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Impor ini akan merugikan petani dalam negeri. Kami meminta pemerintah melalui Perum Bulog memaksimalkan penyerapan beras dari petani (lokal) untuk kebutuhan CBP dengan harga yang layak khususnya pada panen raya. Sehingga, tidak ada alasan lagi kekurangan stok di akhir tahun,” ucapnya dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-14 di Jakarta, Selasa, 11/1/2023.

Legislator daerah pemilihan Jawa Barat IV itu menyayangkan sikap pemerintah yang belum maksimal mengendalikan harga beras yang masih melambung tinggi di Indonesia.

“Mengenai kondisi harga beras yang tinggi, padahal sudah dilakukan impor beras, maka pemerintah harus berani mengaudit stok gudang di perusahaan-perusahaan beras untuk mencegah terjadinya penimbunan yang mempengaruhi harga beras nasional,” kata Slamet.

Dia menyebut kebijakan ini lahir akibat dari sengkarut tata kelola beras nasional. Pengadaan beras yang diharapkan guna memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 500 ribu ton yang datang dari impor beras itu dinilainya tidak masuk akal. Terutama di saat produksi panen beras petani lokal surplus, bahkan bisa mencapai sebesar 1,7 ton.

“Menurut kami, persoalan ini terjadi karena lemahnya tata kelola beras nasional. Saat musim panen raya bulan Februari hingga April, penyerapan Bulog yang mendapatkan penugasan pemerintah untuk mengisi CBP sangat rendah. Hanya 233.240 ton. Sedangkan, produksi beras petani dari bulan Februari-April 2022 12,82 juta ton. Artinya, produksi dalam negeri (seharusnya) cukup untuk pemenuhan CBP,” jelas Slamet.

Di pihak lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah memastikan bahwa impor beras yang dilakukan tidak akan berlanjut ketika sudah masuk panen raya, yakni Maret hingga April 2023. Kebijakan impor beras sebanyak 500.000 ton, maksimal boleh dilakukan hingga akhir Februari 2023.

“Saya sudah memberi warning karena nanti Maret akan ada panen raya maka Februari tidak boleh lagi (impor beras),” tegas Mendag.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan (PIHP), komoditas beras merangkak naik. Untuk jenis beras medium Rp12.750 per kg, sementara kualitas super Rp14.100 per kg.*