Lebih dari 4.000 Jiwa Mengungsi Imbas Banjir di Jawa Tengah

Banjir Semarang
Banjir di Semarang, Jawa Tengah. | BNPB

FORUM KEADILAN – Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah di antaranya di Kota Semarang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kendal, dan Kota Pekalongan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, lebih dari 4.000 jiwa di Jawa Tengah mengungsi imbas dari banjir tersebut. Rinciannya, sebanyak 281 jiwa mengungsi di Kabupaten Kendal, 1.900 jiwa di Kota Pekalongan, 1.395 jiwa di Kabupaten Kudus, dan 455 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Demak.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari laman bnpb.go.id, sebagai langkah penanganan darurat, BPBD setempat telah menurunkan peralatan seperti pompa menyedot air, dan perahu karet untuk melakukan evakuasi.

“BPBD bersama relawan juga telah mendirikan dapur umum dan posko bantuan untuk meme uhi kebutugan dasar warga yang terdampak bencana banjir,” kata Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Kemudian, untuk memastikan penanganan pascabencana Cuaca Ekstrem di Provinsi Jawa Tengah berjalan dengan baik, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Semarang, Provinsi Jawa Tengah Senin pagi, 2/1/2023.

Kepala BNPB akan menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Jawa Tengah bersama Gubernur, Bupati/Walikota, dan Forkompimda se-Jawa Tengah.

Sebelumnya, BNPB melaporkan wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) yang meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, hingga Kabupaten Grobogan dilanda banjir pada malam pergantian tahun baru 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Jateng, Bergas C Penanggungan mengatakan banjir terjadi sesudah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Jumat, 30/12/2022 dan Sabtu, 31/12/2022.

“Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Provinsi Jawa Tengah merinci, banjir di Kabupaten Tegal terjadi di Dukuh Kasemen RW 08 dan RW 09 Desa Sukareja. Rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 50 unit yang ditinggali oleh 300 jiwa. Tinggi muka air (TMA) banjir tersebut antara 50-75 sentimeter,” tutur Bergas lewat siaran pers BNPB kemarin. *

Pos terkait