Meski Cuaca Ekstrem, Pembangunan Hunian Korban Gempa Cianjur Sudah Capai 68 Unit

Rumah tahan gempa
Pembangunan rumah tahan gempa di Desa Sirnagalih, Cianjur, tetap berjalan meski kerap terkendala cuaca ekstrem. | dok. BNPB

FORUM KEADILAN – Pembangunan hunian tetap (huntap) untuk relokasi warga korban Gempa Cianjur tetap berjalan meskipun kerap terkendala cuaca ekstrem. Tercatat hingga Kamis, 29/12/2022, huntap yang telah rampung dibangun sebanyak 68 unit.

Denny Purnama, Site Operation Manager pembangunan huntap di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur mengatakan, kendala terbesar selama proses pembangunan huntap adalah cuaca di lokasi yang terus dilanda hujan belakangan ini.

Bacaan Lainnya

“Kendala kami saat ini hanya cuaca. Karena di sini tanahnya tanah merah, kalau sudah hujan pasti jadi licin dan melembek (tanahnya), akhirnya pekerjaan kami terhambat,” kata Denny, dikutip dari laman resmi BNPB pada Jumat, 30/12/2022.

Kendati terkendala cuaca ekstrem, kata Denny, pekerjaan pembangunan huntap tetap berjalan.

“Kalau hujan kita tetap bisa mengerjakan konstruksi huntap bagian dalamnya, yang penting atap sudah terpasang. Kita bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingaa 20.00 WIB non-stop untuk memaksimalkan waktu,” jelas Denny.

Sebanyak kurang lebih 260 pekerja diterjunkan untuk membangun huntap di lokasi tersebut. Menurut Denny, sebanyak 2 huntap dapat terbangun dalam waktu 5 hari pengerjaan. Pembangunan huntap ditargetkan akan rampung pada akhir Januari 2023.

“Dari target 200 huntap, 68 di antaranya sudah selesai dibangun. Kita targetkan akhir Januari sudah selesai semuanya,” jelas Denny.

Selain di Desa Sirnagalih, pembangunan huntap juga sudah mulai dilakukan di Kecamatan Mande.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Iwan Suprijanto, mengatakan bahwa rumah yang akan dibangun di lahan seluas 2,5 hektare di Desa Sirnagalih itu dibangun dengan teknologi rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Masing-masing rumah bertipe 36, dan dibangun di atas lahan 75 meter persegi.

Di lokasi yang merupakan relokasi tahap satu itu, dari 200 unit pertama yang akan dibangun, Iwan menargetkan 80 unit pertama akan selesai pada akhir Desember 2022.

Kemudian, sejumlah 120 unit sisanya ditargetkan selesai paling lambat minggu ketiga bulan Januari 2023 sehingga pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.

Gempa dengan magnitudo 5,6 melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin siang, 21/11, pada pukul 13.21 WIB. Data BMKG, pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107.05 Bujur Timur.*