Dahsyatnya Badai Salju di AS, Ribuan Orang Terjebak di Dalam Mobil

Badai Salju AS
Warga Amerika Serikat terjebak di dalam mobil akibat dihantam badai salju. | ist

FORUM KEADILAN – Badai salju menghantam Amerika Serikat sejak pekan lalu. Sedikitnya 37 orang tewas pada hari Natal, 25/12/2022.

Sejumlah korban tewas ditemukan di bawah timbunan salju. Sementara ratusan ribu orang terpaksa hidup tanpa listrik karena gardu membeku.

Laporan BBC menyebutkan, hampir dari 250 juta orang terkena dampaknya dan 37 kasus kematian telah dikaitkan dengan badai salju yang membentang lebih dari 2.000 mil (3.200 km) dari Quebec ke Texas.

Dampak lainnya, ribuan penerbangan domestik dan internasional dibatalkan selama periode perayaan Natal tahun ini.

Bahkan, negara bagian Montana di AS bagian barat adalah negara yang paling parah terdampak hawa dingin dengan suhu turun sampai -50F (-45C).

Selain Montana, kota Florida dan Georgia yang biasanya lebih sejuk pun mengalami peringatan pembekuan di daerah tersebut.

Florida bahkan mencatat musim dingin kali ini sebagai yang terdingin sejak 1983 untuk wilayah Miami, Tampa, Orlando, dan West Palm Beach.

Kota New York juga mencatat rekor suhu dingin pada malam Natal di sejumlah lokasi, termasuk bandara JFK dan LaGuardia. Meski begitu, suhu dingin itu diperkirakan pulih kembali pada akhir pekan.

Pejabat Kabupaten Erie, Mark Poloncarz mengatakan, kondisi badai salju di wilayah itu mengakibatkan sekitar 500 pengendara terjebak di dalam kendaraannya sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Padahal saat itu larangan mengemudi di tengah badai sudah dikeluarkan.

Pasukan Garda Nasional dikerahkan untuk menolong korban yang terjebak di kendaraan.

“Beberapa di antaranya ditemukan meninggal di dalam mobil dan beberapa lainnya tewas tertimbun salju di jalanan,” kata Poloncarz seperti dikutip CNN, Senin, 26/12/2022.

Dua korban meninggal dunia dalam insiden terpisah pada Jumat malam. Mereka tewas karena tak sempat mendapat pertolongan medis.

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan badai ini merupakan badai paling mengerikan dalam sejarah Buffalo, karena kekuatan dan durasinya.

“Ini krisis dengan proporsi yang luar biasa,” kata Hochul.

“Sebanyak dua orang di Buffalo meninggal terkait badai salju, karena tidak mendapat pertolongan medis. Ini adalah situasi krisis di depan mata,” imbuhnya.

Hochul berujar dia meminta pemerintah federal untuk mengeluarkan peringatan darurat yang memungkinkan mereka untuk meminta penggantian biaya luar biasa dan meminta bantuan dari negara bagian lainnya dalam menghadapi cuaca ekstrem tersebut.

Sejauh ini, beberapa korban meninggal ditemukan di sejumlah daerah dengan rincian dua kematian akibat cuaca dingin ditemukan di Colorado sejak Kamis (22/12), tiga orang akibat kecelakaan lalu lintas terkait cuaca di Kansas pada Jumat.

Sebanyak tiga orang tewas di Kentucky, termasuk satu akibat kecelakaan kendaraan di Montgomery County. Satu orang tewas di Missouri karena tenggelam di sungai beku usai meluncur di jalanan es.

Kemudian, di Ohio, sembilan orang meninggal akibat kecelakaan mobil terkait cuaca. Satu kematian akibat badai di Tennessee dan satu orang akibat kecelakaan fatal karena musim dingin di Wisconsin.

Menurut Layanan Cuaca Nasional AS
Kota Buffalo, New York, disebut mengalami dampak terburuk setelah salju setebal 43 inchi turun pada Minggu pagi.

Pejabat Poloncarz mengatakan, kondisi hujan dan badai salju membuat jalanan tak dapat diakses dan membekukan gardu-gardu listrik. Lebih dari belasan orang pun tewas.

“Ada sejumlah orang yang terjebak di dalam mobil selama lebih dari dua hari,” kata Poloncarz. *