Gempa M 5,3 Landa Cilacap, BMKG: Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Austalia

ilustrasi gempa | ist

FORUM KEADILAN – Gempa berkekuatan Magnitudo 5,3 menggetarkan wilayah Cilacap dan Kebumen, Jawa tengah, pada Minggu pagi, 25/12/2022, pukul 03.57.27 WIB. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa ini berpusat pada koordinat 9,44 derajat LS dan 109,16 derajat BT. Tepatnya, di selatan Kebumen, di laut pada jarak 151 km arah selatan Kota Kebumen, Jawa Tengah, dengan kedalaman 37 km.

Bacaan Lainnya

“Analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudp 5,1,” ujar Daryono, dikutip dari Kompas.com, Minggu, 25/12/2022.

Daryono bilang, derdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, guncangan gempa terasa di Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap, Ayah, dan Kebumen.

Lima daerah tersebut merasakan getaran dengan skala intensitas II-III MMI. Artinya, getaran terasa nyata di dalam rumah dan seakan-akan ada truk yang tengah melintas.

Kendati demikian, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa hingga saat ini. Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

“Hingga pukul 04.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” kata Daryono.

Daryono memaparkan, gempa tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Austalia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Adapun berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa hari ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

Indonesia dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Inilah mengapa Indonesia merupakan daerah yang rawan mengalami gempa bumi.

Adapun lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara, sedangkan Eurasia bergerak ke arah utara dengan kecepatan 6 sampai 7 sentimeter per tahun.

Sementara itu, lempeng Pasifik banyak bergerak ke arah barat dan barat laut. Lempeng ini bergerak dengan kecepatan 7 sampai 11 sentimeter per tahun.

Ketika salah satu lempeng bertumbukan dengan lempeng lain, maka akan menimbulkan efek getaran atau guncangan seperti gempa bumi.*