FORUM KEADILAN – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah tudingan bahwa dirinya menitipkan salah seorang keponakan untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki keponakan yang mendaftar atau kuliah di Unila.
“Tidak punya keponakan yang kuliah, tidak punya keponakan yang namanya itu, tidak ada saudara yang daftar kuliah di Unila,” kata Zulkifli Hasan usai kunjungan di Pasar Rasamala, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 2/12/2022.
Tak hanya membantah keterlibatannya di kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila, Zulhas juga menegaskan bahwa ia tidak mengenal Rektor Unila Karomani.
“Tidak punya ponakan, tidak punya rektor, ‘clear’ kan,” tegas Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Mendag Zulkifli Hasan Ikut Terseret Kasus Suap Unila
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan RI yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ikut terseret kasus suap penerimaan mahasiswa baru Universitas Lampung jalur mandiri.
Nama Zulkifli Hasan disebut oleh Rektor nonaktif Unila Prof Karomani dalam sidang perkara suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila 2022 dengan terdakwa Andi Desfiandi, di PN Tanjungkarang, Rabu, 30/11/2022.
Karomani mengatakan, Zulhas turut menitipkan keponakannya inisial ZA. Namun, dia tak menyebut nilai suap yang diterima.
Dalam sidang, Karomani tidak mengatakan adanya kontak langsung antara dirinya dengan Zulhas. Karomani mengaku mengetahui ZA adalah titipan Zulkifli Hasan dari adiknya Andi Desfiandi, Ary Meizari. Ary memperlihatkan tangkapan layar pesan dari Zulhas.
Setelah lolos ke Unila, ZA memberikan sejumlah uang yang diistilahkan Karomani infak untuk pembangunan Gedung Lampung Nahdliyin Center (LNC) yang diterima lewat orang kepercayaannya yaitu Mualimin.
Kendati demikian, Karomani mengaku tak tahu persis berapa jumlah uang yang diberikan ZA.
KPK menangkap Rektor Unila Prof Karomani terkait kasus dugaan suap penerimaan calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unila tahun 2022, pada Jumat, 19/8/2022.
Karomani ditangkap di Bandung bersama ajudannya Adi Triwibowo, Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Universitas Lampung Budi Sutomo, serta Ketua Senat Universitas Lampung Muhammad Basri. Selain itu, KPK juga menangkap pihak diduga pemberi suap, Andi Desfiandi, di Bali.*