Sekeluarga Tewas di Kalideres, Polisi: Kecil Kemungkinan Ada Tindak Pidana

RUMAH 4 korban tewas mengering di Kalideres, Jakarta Barat

FORUM KEADILAN – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, kecil kemungkinan ada unsur tindak pidana dalam kasus sekeluarga tewas secara misterius di Kalideres, Jakarta Barat.

Hengki menjelaskan, penyidik tidak menemukan adanya jejak dari pihak luar di rumah satu keluarga yang tewas tersebut.

Bacaan Lainnya

“DNA dan sebagainya tidak ada pihak luar yang masuk. Artinya sangat kecil kemungkinan adanya tindak pidana di luar dari pada kegiatan yang dilakukan oleh 4 orang ini di dalam rumah,” ujar Hengki dalam keterangannya, Kamis, 1/12/2022.

Hengki bilang, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) penyidik justru menemukan fakta bahwa seluruh akses masuk ke rumah terkunci dari dalam.

Artunya, tidak ada satu pun pihak luar yang masuk dan melakukan aktivitas tertentu di dalam rumah, selain keempat anggota keluarga yang tewas.

“Kami tekankan sekali lagi, dari hasil riksa TKP, olah TKP, tidak ditemukan adanya jejak-jejak, adanya pihak luar masuk ke dalam TKP. Baik itu dari jejak-jejak pemeriksaan dari labfor, kunci-kunci yang ternyata memang dikunci dari dalam,” ungkap Hengki.

Empat orang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sebuah rumah di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7, Kalideres, Kamis, 10/11/2022. Mereka merupakan satu keluarga yang terdiri dari Rudyanto Gunawan (71), Margaretha (68, istri Rudyanto), Budyanto Gunawan (68, adik Rudyanto), dan Dian (42, anak Rudyanto-Margaretha).

Peristiwa menggegerkan ini berawal dari laporan pihak RT kepada polisi. Warga melapor karena mencium bau tak sedap dari rumah keluarga Rudy. Setelah pagar dan pintu rumah yang dalam keadaan terkunci dibuka paksa, di dalam rumah didapati empat orang tergeletak tak bernyawa di tiga tempat berbeda. Dua jenazah di satu kamar, satu orang di kamar lainnya, dan satu lainnya di kursi ruang tamu.

Menurut polisi, rumah yang ditempati para korban dalam keadaan rapi. “Rumah dalam kondisi rapi, tidak ada yang berantakan, layaknya rumah tempat tinggal,” ujar Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Pasma Royce.

Hasil autopsi yang diungkap polisi menyebutkan sebelum tewas para korban tak makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Hal ini sempat memunculkan spekulasi bahwa para korban mati akibat kelaparan.

Sejauh ini polisi belum memastikan penyebab kematian para korban, termasuk kemungkinan kelaparan, mati dibunuh, atau bunuh diri. Muncul pula dugaan para korban mungkin terlibat suatu sekte tertentu: apokaliptik. Ini sebuah paham yang bisa menuntun para penganutnya untuk “menjemput kematian dengan sengaja dan sadar.*