Ini 5 Fakta Baru Kematian 4 Orang Sekeluarga di Kalideres

Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya mayat empat orang sekeluarga di Kalideres. | istimewa

FORUM KEADILAN – Tabir kematian empat orang sekeluarga yang ‘mengering’ di Kalideres, Jakarta Barat, perlahan mulai menemui titik terang. Polisi telah mendapatkan sejumlah temuan penting, yang diharapkan dapat menguak kasus ini.

Kendati telah memiliki sejumlah temuan penting, namun polisi belum sampai pada tahap kesimpulan.

Bacaan Lainnya

Sejumlah ahli dilibatkan oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat.

Tim ahli dimaksud yakni ada ahli patologi anatomi, ahli forensik medikolegal, ahli toksikologi, ahli digital forensik, hingga ahli DNA.

Berikut beberapa fakta baru yang terungkap oleh penyidik, yang dirangkum FORUM dari sejumlah sumber:

1. mulai ada petunjuk terkait motif, sejumlah spekulasi terpatahkan

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut, polisi kini menemukan titik terang terkait motif setelah ada hasil penyelidikan digital forensik. Sejumlah spekulasi terkait motif kematian sekeluarga mengering di Kalideres sudah terpatahkan dengan adanya penelusuran digital forensik ini.

“Kemudian juga kita libatkan tim digital forensic, dan ternyata ini kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini, salah satunya terkait motif. Kita bisa patahkan beberapa motif, kita masih perlu pendalaman lagi,” kata Hengki Haryadi di Perumahan Citra Garden I Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 16/11/2022, dikutip dari Detik.com.

Namun, Hengki masih belum mau menjelaskan secara detail ihwal motif apa saja yang sudah terpatahkan, lantaran pihaknya belum sampai pada tahap kesimpulan.

“Banyak sekali temuan-temuan dari pada metode penyelidikan yang kami laksanakan banyak berkontribusi dari digital forensic untuk memberikan petunjuk yang sangat penting. Kedokteran forensik juga seperti itu, laboratorium forensik ya terkait DNA dan sebagainya juga memberikan petunjuk yang penting,” ungkap Hengki Haryadi.

2. ditemukan gunungan sampah dalam rumah

Polisi menemukan gunungan sampah di dalam rumah empat orang sekeluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat. Sampah yang menumpuk di dalam rumah, terdiri dari berbagai jenis, di antaranya adalah bungkus makanan.

“Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam, jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar,” ujar Hengki Haryadi.

“Ada bekas makanan, ada ya segala jenis sampah ya. Kita belum bisa menyimpulkan (apakah sampah sudah tersimpan berapa lama) ya. Cukup banyak ya,” tambah Hengki.

3. sekeluarga cenderungan mengurung diri dan berperilaku tak biasa

Hasil penyelidikan, polisi menemukan beberapa hal ‘tak biasa’ dari keluarga tewas di Kalideres. Adanya gunungan sampah di dalam rumah, dan tidak dibuang keluar, diasumsikan keluarga ini cenderung mengurung diri, dan berperilaku tak biasa.

“Jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah tidak keluar, artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya,” ujar Hengki.

4. temuan ada barang lain yang dijual

Polisi sebelumnya telah menemukan keberadaan mobil milik keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, yang sempat hilang. Terkini, polisi menemukan fakta baru, bahwa adanya barang lain yang dijual oleh keluarga tersebut. Meskipun, Hengki belum memerinci ihwal barang yang telah dijual tersebut.

“Kita sedang telusuri. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita pecahkan juga,” ujar Hengki Haryadi.

5. belum ada kesimpulan soal sekte

Belakangan ini, mencuat spekulasi bahwa kematian misterius sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, berkaitan dengan sekte. Perihal ini, polisi belum bisa menyimpulkan.

Menurut Hengki, penyidik tidak boleh memiliki mindset bahwa kasus sekeluarga tewas di Kalideres tersebut berkaitan dengan paham sekte.

“Jadi bakal membuktikan bahwa ini adalah sekte itu tidak boleh. Kita benar-benar dari nol. Oleh karenanya, tim ahli yang akan menjelaskan kemudian dipadu dengan hasil penyelidikan yang lain dan itu nanti kesimpulan terakhir,” jelas Hengki. *